Recent Posts

Bagian Umum Set DPRD Jabar Benahi Gedung DPRD

TWEETUP
Jumat, 27 Oktober 2023, 6:48 AM WIB Last Updated 2023-10-28T08:00:05Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Jabar Dr. Dodi Sukmayana,SE.,MM.
 

BANDUNG. TWEETUP.ID – Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat yang terletak di Jalan Diponegoro 27 Kota Bandung, dibangun dengan tidak memperhatikan aksesibilitas bagi para dissabilitas dan difable, karena Gedung empat lantai itu tidak menyediakan fasilitas yang memudahkan bagi kaum difabel untuk memasuki atau menggunakannya.

Tidak ada fasilitas bagi kaum difable,  tidak ada jalan untuk masuk kursi roda,  bahkan kamar kecil sekalipun.

 

Terkait hal ini Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Jabar Dr. Dodi Sukmayana,SE.,MM. Kepada TWEETUP.ID menyebut Pembangunan gedung ini dulu tidak didesign untuk difable. 

 

“Kita ada catatan-catatan gedung kita itu tidak ramah difable, di pintu masuk gedung itu tidak ada jalan untuk difable”. Ungkap Dodi Selasa (24/10)

 

Padahal persyaratan gedung itu pertama harus ramah difable, karena difable juga punya hak yang sama dengan yang normal, kita akan benahin itu di umum, kaitan dengan hak anak, hak menyusui, ruang bermain anak atau ruang penitipan anak.

 

“Target yang akan kita benahi sekarang,  saat ini tidak ada tangga masuk untuk difable, jadi harus ada tangga untuk kursi roda atau untuk difable di empat pintu masuk gedung. kemudian wc di setiap lantai untuk bisa digunakan bagi difable.  Kita juga tidak punya ruang laktasi untuk menyusui kalau ada ibu menyusui, karena di kita juga karyawan perempuan banyak,  kita juga tidak punya ruang penitipan anak.  Itu yang prioritas prioritas  yang mungkin bisa kita kerjakan tahun sekarang.” Ucap Dodi.

 

“Sebenarnya itu hanya untuk pembenahan interior ya, sekaligus kita sempurnakan di 2024, karena waktu juga sedikit. Kita sudah mulai sekarang.” tambahnya

 

Diungkapkan.  Pembangunan gedung ini dulu tidak didesign untuk difable,  kamar mandi di gedung ini, hanya kamar mandi biasa kalau kita potong jadi dua, khawatir jadi sempit, kita berfikir cari solusinya seperti apa, nantinya kamar mandi itu kita siapkan bagi yang difable. Jadi bisa ada pegangannya, mungkin klosetnya juga  kita rubah sehingga ramah difable. Sesuai dengan persyaratan pembangunan gedung.

 

“Kemarin kita dapet Quesioner,  pengisian tentang  pelaksanaan dari  reformasi birokrasi 8 area perubahan, lingkungan kerja salah satunya, setiap area lembaga public itu harus menyediakan ruang  untuk ibu-ibu yang menyusui (laktasi) terus untuk ibu-ibu yang memiliki anak kecil,  yang tidak bisa ditinggalkan kerja, mereka masih memerlukan perhatian,  karena itu harus ada ruang penitipan anak. Sehingga tidak mengganggu mekanisme kerja, sambil tidak melepaskan kewajiban sebagai seorang ibu.”

 

Terakhir Dodi menyebut. Pihaknya sudah mulai ke arah perbaikan system kerja, system kerja kita soroti, karena sehebat apapun juga, segagah dan sementereng apapun juga bangunan kalau perangkatnya kurang bagus tetap aja ambrol.@herz

Komentar

Tampilkan

Terkini

-->