BANDUNG.
TWEETUP.ID – Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat memiliki tugas pokok dan
fungsi untuk memfasilitasi dan melayani anggota DPRD dalam melaksanakan tiga
fungsinya legislasi, budgeting dan controlling.
Terkait
dengan mobiltas 120
orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat,
Sekretariat DPRD
Provinsi Jawa Barat melalui Bagian Umum menyediakan 17 unit micro bus Toyota Hi Ace sebagai
mobil dinas untuk mobilitasnya.
Dari 17 unit yang rutin dipakai ada
15 unit, 2 unit diantaranya merupakan cadangan. Karena
sifatnya cadangan jarang dipakai jadi kurang efektif. Maka kita rubah satu jadi ambulan, kemudian yang satunya lagi akan kita
buat podcast keliling.
“Kita sediakan ambulan karena kadang-kadang ada keluarga besar setwan yang
membutuhkan, kita siapkan ambulan. Kita juga buat podcast keliling, jadi anggota Dewan bisa melakukan podcast dimana
saja.” Ungkap Kabag Umum Set DPRD Jabar Dr. Dodi Sukmayana,SE.,MM.
Kepada TWEETUP.ID diruang kerjanya Jumat (27/10).
Dodi Juga menyebut,
Permasalahan terjadinya aksi di depan
gedung DPRD, salah satunya terjadi karena terhambatnya saluran komunikasi.
“Sebenarnya masalah
kewenangan terhadap apa yang mereka aspirasikan, bagi mereka aspiran yang di depan
itu, tidak jadi masalah, tetapi saluran komunikasi yang jadi masalah. Mereka berasumsi
DPRD tidak empati, DPRD tidak simpati, DPRD tidak responsive, DPRD tidak adaptif dan sebagainyalah.”ungkapnya.
Terkait
dengan hal itu dalam
mendukung kinerja Anggota DPRD Jawa Barat dalam penyerapan
aspirasi, “Bagian Umum Set DPRD Juga membuka
kran, kita mulai berfikir gedung ini ‘Gedung DPRD’, berbeda dengan Gedung Bapenda, berbeda dengan
Gedung Bappeda, berbeda dengan Gedung Setda. Gedung ini adalah Gedung DPRD Milik Rakyat, tetapi
walaupun ini gedung rakyat, ada hal-hal yang harus dipatuhi.” Sebutnya.
Sekretariat DPRD Jabar memfasilitasi pemanfaatan ruang
rooftop Gedung DPRD Jawa Barat untuk digunakan oleh mahasiswa, LSM atau pihak manapun selama berkaitan atau
melibatkan anggota DPRD Jawa Barat.
“Siapapun
kelompok-kelompok mahasiswa yang mau menggunakan gedung DPRD ini silakan, kita
atur. Kita fasilitasi sepanjang melibatkan wakil rakyat (DPRD Jawa Barat-red),”
katanya
Dodi
mengungkapkan, penggunaan ruang rooftop DPRD Jawa Barat sekarang sangat tinggi,
jadwal sudah masuk sampai bulan Oktober. “Kita prioritaskan yang berkaitan
dengan pemerintahan,” ujarnya.
Ditambahan. Saluran komunikasi DPRD Jawa Barat
dengan mahasiswa itu harus betul-betul dibuka. “Mereka juga paham, punya
pendidikan. Mereka itu tahu, tapi yang mereka butuhkan sikap empati dan
responsif. Jadi kepekaan terhadap sebuah masalah. Itu harus dibuka diri,
diskusikan. Memang ada sedikit pengorbanan, contoh kalau mahasiswa datang ke
sini menyediakan makan dan minum. Tapi itulah cara
berkomunikasi DPRD Jawa Barat dengan rakyatnya.”pungkasnya.@herz