Recent Posts

Smart Parlemen Inovasi Bagian Umum Setwan Jabar Permudah Layanan Fasilitasi Dewan

TWEETUP
Rabu, 26 Juli 2023, 12:59 PM WIB Last Updated 2023-07-26T05:59:57Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Pejabat Fungsional Analis kebijakan ahli muda Set DPRD Provinsi Jabar, Irma Rahmawati, S.Sos.,MM. :          Smart Parlemen Inovasi Bagian Umum Setwan Jabar Permudah Layanan Fasilitasi Dewan

BANDUNG. TWEETUP.ID – Meskipun belum diterapkan secara aplikatif. Bagian Umum Setwan Jabar yakin apa yang menjadi inovasinya terkait dengan aplikasi Smart Parlemen, layanan fasilitasi dan dukungan tugas Kesetwanan dan ke-DPRD-an akan memberikan kemudahan secara terpadu dengan satu aplikasi untuk semua layanan.

 

Seperti diungkapkan Pejabat Fungsional Analis kebijakan ahli muda Set DPRD Provinsi Jawa Barat, Irma Rahmawati, S.Sos., MM. kepada TWEETUP.ID di ruang kerjanya di Bagian Umum set DRPRD jabar. Jln Diponegoro27 Bandung. Selasa (26/7).

 

“Kita tertarik agar di DPRD provinsi Jawa Barat ada aplikasi yang sifatnya itu untuk tertib secara administrasi, jadi reses, budgeting, jardin (perjalanan dinas), notulen, asset, dan segala macamnya itu ada di satu aplikasi.”sebutnya.

 

Dijelaskan biasanya kita membuat aplikasi hanya untuk satu keperluan, kalau sekarang di satu aplikasi itu ada beberapa modul/aplikasi,  untuk memudahkan kita mengawasi juga, jadi apakah aplikasi itu masih diperlukan, berlaku atau tidak, bisa kelihatan, kalau hanya satu satu seperti bagian keuangan punya aplikasi, bagian ini punya aplikasi, kan jadinya berantakkan.”

 

“Rencana nya di tahun ini aplikasi-aplikasi itu kita beresin,  ada di satu aplikasi memuat banyak, mau keuangan, mau Fasgarwas, mau PUU ataupun Umum ada di satu aplikasi itu, Smart Parlemen. Manfaatnya secara adminstrasi tentunya akan rapi, yang namanya aplikasi itu gak usah lagi ada manual.  Dengan Smart Parlemen semua aplikasi yang ada di OPD lainpun mau diintegrasikan, ke Smart Parlemen, jadi terintegrasi dengan baik,  aplikasi di luar dengan di kita (Set DPRD). ”ungkapnya.

 

Candidat Doktor Manajemen Sumber daya Manusia di Universitas Pasundan ini menyebut.  “Manfaat secara adminstrasi tentunya akan rapi, yang namanya aplikasi itu gak usah lagi ada manual.” Ujarnya. 

 

Ini merupakan salah satu inovasi kita di 2023, tetapi kita juga harus mateng, sebagai pelaksana teknis harus mateng tidak hanya membeli suatu produk atau barang yang tidak benar-benar tidak bisa dipergunakan apalagi ini aplikasi, yang menurut kami angkanya itu lumayan cukup besar.

 

Pengadaannya akan bertahap selama 3 tahun,  jadi ada pengembangan-pengembangan yang diperlukan sama kita, awalnya merupakan pembangunan aplikasi yang  sifatnya,merupakan induk . kita butuh ini itu, nah itu di pengembangan selanjutnya.

 

“Target capaian dari aplikasi ini, bahwa secara adminstrasi itu akan rapi terus informasinya akan cepat tersampaikan kepada anggota dewan.”tuturnya.

 

Dicontohkan Irma.  Komisi I kunjungan kemana misalnya, nanti akan cepat tersampaikan ke media-media yang di lorong Komisi DPRD, karena kalau dewan itu selalu untuk dipublish, jadi hasil mereka kunjungan itu akan cepat tersosialisaikan, terus nanti  bila ada kunjungan tamu-tamu juga itu akan terlihat.

 

E budetting itu akan mempermudah kita dalam hal penganggaran, penganggaran dalam hal satu tahun itu kan dua kali pertam ada RKA rencana kerja anggaran /murni perubahan, nah itu natinya dipergunakan oleh keuangan akan cepat dalam pembahasan atau menentukan target-target capaian dalam lembaga ini. Terutama DPRD.

 

Ke empat aplikasi itu e-reses, e-budgeting,e- notulen, e-jardin dinilai penting ditambah e asset. Karena asset juga menjadi target kita dalam pengamanan asset daerah,  yang selama ini saya lihat kurang dan mungkin nanti akan diintegrasikan dengan BPKAD.  

 

Mengenai aplikasi ini kita akan informasikan dan minta masukkan dari pimpinan dan angota dewan, jadi nanti aplikasi mana yang akan kita ekspose untuk public, misalnya untuk kunjungan kerja itu mungkin bisa, tapi kalau untuk anggaran, perjalanan dinas nah itu sepertinya riskan, itu sesuatu yang harus dipikirkan secara matang, kalau dewan itu kan sesuatu yang kecil bisa jadi besar, makanya  kita di secretariat akan hati-hati siapa yang nanti akan bisa mengakses. Kalau asset, reses itu mugkin bisa di akses tapi kalau anggaran dan perjalanan dinas mungkin kita harus minta persetujuan dewan.

 

“Saya selalu mempunyai optimisme yang tinggi ketika segala sesuatunya sudah dipikirkan secara matang, walaupun ini juga terkadang harus ditunjang oleh SDM yang ada tim saya.” Pungkasnya.@herz

Komentar

Tampilkan

Terkini

-->