Recent Posts

Realisasikan Anggaran Hingga 97% Bag Umum Setwan Jabar Upayakan Sinkronisasi Antar Bagian

TWEETUP
Rabu, 26 Juli 2023, 3:23 PM WIB Last Updated 2023-07-26T08:23:22Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Kabag Umum Setwan Jabar. Dodi Sukmayana : Realisasikan Anggaran Hingga 97% Bag Umum Setwan Jabar  Upayakan Sinkronisasi Antar Bagian

BANDUNG. TWEETUP.ID – Meski mampu merealisasikan alokasi anggaran hingga mencapai Sembilan Puluh Tujuh  (97)persen, bagian umum Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, masih merasakan ada kegagalan dalam memfasilitasi dan mendukung tugas DPRD.

Demikian pengakuan yang disampaikan Kepala Bagian Umum Set DPRD Provinsi Jawa Barat  Dr. H. Dodi Sukmayana, SE., MM kepada TWEETUP.ID di ruang kerjanya Gedung Set DPRD jabar Jalan Diponegoro 27 Bandung. Selasa (26/7)

Hasil Rapat P2APBD Sekretariat DPRD Jabar tahun Anggaran 2022 dengan Komisi I DPRD Jabar belum lama ini, Bagian Umum Sekretariat DPRD Jabar dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran 2022 mampu merealisasikan anggaran diatas standar realisasi untuk tingkat Sekretariat DPRD menurut Komisi I yakni 95 persen, Hanya  Bagian Umum yang mampu merealisasikan anggaran diatas 95 %, yaitu bagian umum yang mencapai, 97 %.

“Evaluasi itu terkait dengan hal hal yang sudah dilaksanakan,sudah  diaudit BPK dan sebaginya, menjadi catatan bagi kita untuk ke depan. Hal yang paling mendasar itu adalah pertama adalah silpa yang besar, memang kalau umum tidak besar hanya 3 %.  Dari Realisasi yang 97 persen itu sudah lumayan.” Sebutnya.

Dijelaskan, ada beberapa yang dikritisi oleh DPRD,  pertama kaitan dengan masalah raperda,  serapan raperda tenaga ahli, dan yang paling disorot itu adalah yang berkaitan dengan inovasi, setiap bagian kesekwanan.

 

“Bahkan beliau menantang, coba inovasinya apa, kegagalan dan kesuksenannya  itu apa. Setiap bagian harus menyampaikan kegagalan dan kesuksesannya itu apa, keberhasilannya apa. Sesuatu yang bagus sebenarnya, itu jadi sebagai control. Dari mitra setwan terkait dengan tugas kesekwanan, karena tgas sekwan itu adalah memfasilitasi dan mendukung  tugas DPRD, itu intinya.”jelas Dodi.

khusus bagian umum di  tahun 2022 itu memang kita akui ada beberapa hal yang perlu kita catat, akui sebagai sebuah kegagalan, kegagalan kami adalah mensikronkan apa yang kami lakukan  antara fungsi umum dengan fungsi di bagian lain.

Tugas Bagian Umum adalah menyediakan, merealisasi perkantoran yang didalammnya itu adalah perlengakapan kepegawaian,  dan administrasi   umum,

Jadi kami di bagian umum salah satu fungsinya adalah menyediakan fasilitas fasilitas baik fisik maupun non fisik untuk pelaksanaan tugas  Ke-Setwanan dan keDPRD-an.

 

Kegagalan kami adalah mensinkronkan apa yang kami lakukan dengan fungsi lain, salah satunya kami sediakan sarana prasarana yang bagus, kami siapkan teknologi yang kekinian tapi sampai saat ini, teknologi dan parasarana itu tidak digunakan secara optimal.

“Pemanfaatan fasilitasi kami tidak maksimal, kita siapkan fasilitas fasilitas untuk informasi public tapi kan masalahnya tidak maksimal dalam konten dan substantive tayangan.”

Seperti tv di lorong itu mati, kesan orang awam ngapain sih ada TV disitu, sambil mati. Ngapain dipasang di situ penghamburan ! Padahal kita punya maksud setiap lorong itu ada tayangan apa yang dilakukan komisi setiap saat, disitu ditayangkan.

“Tugas kami hanya menyediakan alat itu, tetapi alat itu bisa berguna atau tidak, itu ada fungsi lain, nah itu kegagalan kami. Kami akui sebagai kegagalan bagian umumu untuk mensinkronkan apa yang dilakukan bagian umum dimanfaatkan oleh bagian bagian lain.”ungkapnya.

Kegagalan kita komunikasi tidak saling mengisi, dari luar nampak seperti umum berjalan untuk umum. Padahal kita punya analisa kegagalan mensinkronkan itu, jadi seolah-olah kami berjalan sendiri, mungkin karena tidak sinkron itu muncul semacam opini.

Pa Dodi tolong ke depan itu jangan terlalu banyak bangun-bangun atau perbaikan, pemeliharaan, salah satunya seperti keramik ruang sidang.”

“Kami menjawab dalam perencanaan untuk perbaikan atau pemeliharaan kita berdasarkan analisa, ada dokumen analisisnya. Kebutuhan itu didasarkan kepada dua.  Pertama adalah permintaan dari pimpinan DPRD, bisa dari ketua dan wakil, bisa dari pimpinan fraksi, bisa juga dari komisi. Yang kedua adalah berdasarkan analisa bagian umum, ini perlu diperbaiki, perlu ditingkatkan.” Jelasnya.

Sedangkan kesuksesan bagian umum salah satunya adalah kami punya beberapa aplikasi, salah satunya Simona (system informasi monitoring dan aktivitas) jadi setiap non pns disini harus absen melalui simona Aplikasi absen non pns.

 

Dia harus menunjukkan lokasinya dimana, titiknya dimana dan mereka harus melaporkan setiap jam,  apa yang mereka kerjakan, diupload, semuanya dengan menggunakan google map.

 

Dalam SKM (Survey Kepuasan Masyarakat ) perbagian,  bagian umum meraih 3,8  dari  skala 4. Secara keseluruhan Sekwan itu 3,6.

 

Karena di bagian umum kita menerapkan 3 hal dalam fasilitasi dewan, pertama, saat kita mau melakukan sesuatu kita menjelaskan apa yang akan kita lakukan, tidak ada hal hal yang  sifatnya ujug ujug lah.

 

Contoh ,  ada pengadaan pakaian dinas kita pasti datang kepada para pimpinan fraksi kita akan ada pengadaan pakaian dinas ini bentuknya, ini bahannya sebelumnya,  setelah ok. Kita lakukan proses.  seperti itu.

 

Saat monitoring di bagian umum, pabila  terjadi hal hal yang perlu kita tindak lanjuti, perlu  kita perbaiki,  kita sudah siap, jadi potensi potensi keluhan setiap unit baik unit kinerja kesetwanan atau berkaitan dengan anggota dewan kita antispasi.

 

“Saya yakin tiap bagian itu ada yang tidak sempurna ada kekurangan kelalaian, ketidak tahuan tapi yang jelas, kita berusaha untuk memperbaiki diri terus. Kan hanya manusia bodoh saja yang tidak berubah itu, mausia pintar itu yang mau berubah.”pungkasnya.@herz 

Komentar

Tampilkan

Terkini

-->