BANDUNG, TWEETUP.ID - Dalam membentuk karakter bangsa, kita
harus perlu belajar tentang kebaikan, semangat, dan tantangan. Yang terpenting,
bagaimana ke depan kita membuat sejarah kita sendiri.
Hal
tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat
(Jabar), Wahyu Mijaya dalam acara "Hearing Dialog Hari Lahir
Pancasila" di Rooftop DPRD Jabar, Kota Bandung, Rabu (14/6/2023).
"Hidup
kita di tangan kita sendiri. Jadi, membentuk, membangun, dan menulis sejarah
diri sendiri itu penting. Tapi yang perlu diingat, menulis sejarah harus sesuai
dengan karakter bangsa kita," tutur Kadisdik.
Kadisdik
menjelaskan, mengutip pernyataan Bung Karno bahwa yang pertama; sila artinya
asas atau dasar. "Dengan kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia
kekal dan abadi," ucapnya.
Kemudian,
lanjutnya, Bung Karno menyampaikan bahwa kita kuat karena bersatu, bersatu
karena kuat. "Belajar dari negara lain yang akhirnya tidak bisa bertahan
menjadi bangsa, kita mampu membangun dan menjadikan negeri ini kuat,"
tegasnya.
Kadisdik
menambahkan, Bung Karno juga bilang, aku tidak mengatakan bahwa aku menciptakan
Pancasila.
Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi
kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah.
"Jadi,
Pancasila itu ada di sekitar kita, ada di dalam diri kita. Tidak lagi
mencari-cari ke luar," ujarnya.
Untuk
implementasi dalam pembelajaran di sekolah, tambahnya, diterapkan kurikulum
Merdeka Belajar yang program utamanya adalah Profil Pelajar Pancasila. Dimana,
sekolah lebih mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri siswa. Bagaimana
mencari keunggulan, membangun, dan mengarahkannya menjadi lebih baik.
"Jawa
Barat juga memasukkan pendidikan antikorupsi dan sekolah toleransi sebagai
bagian dari pendidikan pancasila," ungkapnya.
Sebagai
muatan lokal, lanjut Kadisdik, ada Jabar Masagi yang membangun karakter,
membangun rasa, karsa, kemudian bukti dan bakti. "Jadi, bagaimana
persaudaraan, kebersamaan, dan daya juang bisa dibuktikan serta diimplementasikan
di masyarakat," imbuhnya.
Senada,
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari pun mengatakan, sejarah
panjang Hari Lahir Pancasila harus menjadi tambahan wawasan bagi semua anak
bangsa. "Karena, tanpa sejarah, tidak mungkin kita bisa berdiri seperti
sekarang ini. Buat generasi muda, jadilah bagian dari sejarah ini,"
ajaknya.
Kegiatan
Hearing Dialog Hari Lahir Pancasila pun dihadiri oleh Wakil Ketua MPR RI, Ahmad
Basarah, Staf Ahli Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Asep Salahudin serta
perwakilan mahasiswa dan siswa di Jabar.
Acara ini
juga diisi pemberian hadiah lomba konten media sosial yang mengangkat tema
Pancasila serta pemberian penghargaan guru PKN dan Desa Pancasila.@hms