Kom IV DPRD Jabar Tinjau Pekerjaan Alur Air Bendung Waru Karawang Yang Belum Kering Sudah Tergerus Banjir.
BANDUNG.
TWEETUP.ID - Anggota
Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady menyatakan bahwa Bendung Waru
di Kabupaten Karawang tergerus banjir. Hal itu disampaikannya kepada media
setelah ia mengikuti kunjungan Komisi IV ke salah satu bendung yang berada di
wilayah kerja UPTD Wilayah Sungai Citarum.
Pada
tahun 2022 ada paket pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi
Waru. Pekerjaan ini didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
senilai Rp 5.125 miliar. Pekerjaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus
(DAK) itu memakan waktu penyelesaian selama 143 hari kalender.
Daddy
menyatakan, sejatinya pekerjaan ini ditujukan untuk, minimal tiga hal. Pertama,
meningkatkan kinerja jaringan irigasi DI Waru sehingga dapat meningkatkan
fungsi layanan irigasi. Kedua, meningkatkan partisipasi petani dalam
pengelolaan jaringan irigasi. Ketiga, meningkatkan intensitas pertanaman (IP).
Masih
menurut Daddy, sasaran akhirnya sudah jelas. “Andai saja peningkatan jaringan
irigasi DI Waru ini berhasil, Perda Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Kemandirian
Pangan Daerah tidak menjadi tumpukan kertas semata. Perda itu semestinya
menjadi salah satu sasaran akhir atau pedoman pembangunan Provinsi Jawa Barat,”
ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu.
Betapa
tidak, Daddy memang sangat rajin menyuarakan perlunya pembangunan irigasi di
beberapa DI secara tuntas. Bahkan ia sempat sangat sengit ketika menemukan
beberapa pintu air yang tidak berulir dan palang penahan airnya terbuat dari
gedebong pisang.
Pada
kunjungan kali ini, Daddy menemukan bahwa pekerjaan di Bendung Waru pun masih
ada kekurangan. “Dari pembuatan alur air di antara empat pilar yang ada, alur
air di dua pilar ternyata tergerus air. Sebenarnya pekerjaannya sudah selesai.
Hanya saja, sebelum pekerjaan kering, air bah sudah datang. Jadilah koridor di
dua pilar tergerus banjir,” lanjutnya.
Selain
membereskan Bendung Waru, ada pekerjaan pembuatan saluran di hilirnya.
Pembangunan saluran sepanjang 2,5 kilometer itu tampak rapi dan air pun
mengalir dengan lancar. Pembangunan saluran itu juga memang sangat dibutuhkan
untuk menjaga agar air tidak mengalir langsung ke sawah para petani. Artinya,
saluran yang dibangun berfungsi dengan baik.
Daddy
berharap semua UPTD PSDA dapat menyelesaikan pekerjaan seperti itu agar semua
tujuan pembangunan dapat tercapai. Dengan demikian, bukan hanya penegakan
perda. Jika itu terwujud, para petani kita yang sawahnya ada di DI Waru akan
meningkat kesejahteraannya. IP akan meningkat jika kebutuhan air di sawah
terpenuhi. Jika IP meningkat, bisa dipastikan nilai tukar petani pun akan
meningkat. Bukankah itu tujuan semua stake holders?@1