BANDUNG. TWEETUP.ID – Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi
masalah Pendidikan meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk
menyiapkan sekolah darurat untuk kebutuhan Kegiatan Belajar mengajar (KBM) Anak-anak korban Gempa Cianjur.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi V
DPRD provinsi Jawa Barat Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe,di Bandung Kamis
(1/12/2022).
Komisi V minta Disdik menyiapkan
sekolah darurat untuk kebutuhan KBM siswa. Pasalnya, dari laporan sementara ada
beberapa sekolah yang sudah tidak bisa digunakan kembali setelah diguncang
gempa Cianjur.
“Untuk sekolah yang betul-betul
tidak bisa digunakan lagi, harus disiapkan sekolah. Kemudian, yang perlu dipikirkan Disdik ialah
siswa yang sudah terlanjur mengungsi ke daerah lain setelah gempa Cianjur.
Mereka ini harus dikoordinasikan, jika perlu, bisa ditampung di sekolah
tempatnya mengungsi saat ini.
“Karena banyak juga keluarga yang sudah
mengungsi keluar daerah. Maka ini harus ada kerjasama antara sekolah-sekolah
yang ada di Cianjur dengan sekolah-sekolah yang masih bisa menampung para
murid. Sehingga itu menurut saya itu sangat penting dan efektif,” tuturnya
Lebih lanjut disebutkan, Saat ini
sedang dikoordinasikan dengan Disdik dan KCD supaya ada pendataan mana saja
sekolah yang terdampak. Selasa paling lambat, kita akan rapat lagi untuk
pemetaan,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra ini juga
menyebutkan, Komisi V DPRD Jawa Barat memberikan catatan untuk Disdik mengenai
proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di Cianjur usai gempa M 5,6. Catatan itu
disampaikan, agar siswa yang terdampak gempa Cianjur bisa kembali lagi
mengikuti belajar mengajar dengan normal.
Komisi V sudah memberi target selama
2 pekan untuk Disdik supaya mendata awal jumlah sekolah yang rusak. Rencananya,
Selasa (6/12/2022) depan Komisi V bakal rapat kembali dengan Disdik untuk
menentukan langkah selanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Disdik Jawa
Barat resmi mengundur pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) bagi siswa SMA,
SMK dan SLB di Cianjur, usai puluhan sekolah hancur diguncang gempa M 5,6.
UAS rencananya akan digelar serentak
di Jawa Barat pada 5-17 Desember 2022. Namun, karena Cianjur luluh-lantak
diguncang gempa, pelaksanaan ujian di sana diundur pada 9 Januari 2023.
Dari laporan sementara, 88 sekolah
dengan 435 ruangan mengalami kerusakan. Disdik juga sudah memberi arahan ke
satuan pendidikan supaya pembelajaran bisa dilakukan dengan tidak
menitikberatkan kepada siswa di Cianjur.@