Foto : Pinterest.com |
KISAH Nabi Yakub dan serta teladan yang terkandung di dalamnya penting untuk diketahui dan diimani oleh umat Islam. Banyak pelajaran yang terkandung di dalam tiap kisah para nabi dan rasul, termasuk dalam kisah perjuangan nabi Yakub.
Dari ke-25 kisah nabi dan rasul, kisah mengenai Nabi Yakub menjadi salah satu yang banyak dikenal dan diceritakan. Hal itu karena Nabi Yakub dikenal akan kesabarannya dalam menghadapi cobaan. Nabi Yakub juga dikenal dengan kebijaksanaan yang dimilikinya.
Di dalam Al-Quran, nama Nabi Yakub disebutkan sebanyak 16 kali. Ia juga dikenal sebagai Bapak Bani Israil, karena memiliki 12 orang anak yang nantinya masing-masing akan menjadi pendiri ke-12 suku Bani Israil. Tak hanya itu, Nabi Yakub sendiri juga memiliki sebutan lain yakni Israil.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Nabi Ishak pun membekali kedua anaknya dengan sederet pelajaran agama dan sering memberikan nasihat serta petuah kepada mereka. Salah satu yang selalu diajarkan oleh Nabi Ishak adalah agar kedua anaknya menjauhi sifat iri dan dengki, maksiat, serta menjauhi permusuhan.
Nabi Ishak selalu menekankan kedua anaknya untuk selalu cinta damai, serta mengusahakan agar kedua putranya itu senantiasa beriman kepada Allah SWT.
Sayangnya, keinginan Nabi Ishak ternyata tak sepenuhnya terkabul. Putranya yang bernama Esau ternyata tidak mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh sang ayah. Meski begitu, Nabi Yakub kecil mengamalkan semua ajaran ayahnya itu dengan sangat baik.
Kisah Nabi Yakub Saat Ke Irak
1. Perjalanan Nabi Yakub Menuju Irak
Foto : Freepik/wirestock
Karena Esau tak kunjung berdamai dengan Nabi Yakub, maka Nabi Ishak selaku ayah pun menitipkan Nabi Yakub kepada saudara dari istrinya yang tinggal di kawasan Irak, yakni Syekh Kabban. Hal ini dilakukan agar Nabi Yakub tidak diganggu lagi oleh sang kakak.
Karena ketaatan Nabi Yakub kepada kedua orang tuanya, akhirnya ia pun menuruti permintaan ayahnya itu. Saat meniitipkan Nabi Yakub, Nabi Ishak berpesan agar anaknya itu jangan berhenti mempelajari ilmu agama selama berada di rumah pamannya tersebut.
Dalam perjalanannya menuju Irak, Nabi Yakub mengalami perjalanan yang cukup berat dimana ia harus melewati gurun pasir Sahara yang sangat luas. Berbekal kesabarannya, ia percaya bahwa beratnya ujian itu adalah ujian dari Allah SWT yang harus ia lewati.
Suatu ketika Nabi Yakub merasa begitu lelah di tengah perjalanannya sehingga ia pun memutuskan untuk tidur sejenak. Dalam tidurnya itu ia bermimpi bahwa di masa depan dirinya dilimpahkan rezeki dan memiliki keluarga besar serta memiliki anak cucu yang banyak.
Saat terbangun dari mimpinya itu, Nabi Yakub ternyata terus terpikirkan terhadap mimpinya itu. Hinga tak lama kemudian ia mendengar sebuah suara yang ternyata datang dari malaikat Jibril yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepadanya.
Ternyata wahyu tersebut adalah perihal diangkatnya Nabi Yakub menjadi seorang nabi dan rasul oleh Allah SWT. Nabi Yakub pun ditugaskan untuk menyampaikan kebenaran kepada umat manusia, dan mengajak umat manusia untuk menyembah Allah SWT.
Selain itu, Nabi yakub juga diwarisi Baitul Maqdis oleh Allah SWT serta kehidupan yang bahagia dan pekerjaan besar untuknya nanti. Mendengar hal itu, rasa lelah luar biasa yang tadinya dirasakan oleh Nabi Yakub pun seketika menghilang dan ia sangat gembira.
2. Nabi Yakub Menikah dan Memiliki 4 Istri
Sesampainya Nabi Yakub di rumah sang paman, ia diantarkan oleh salah satu putri pamannya yang bernama Rahil. Kemudian datanglah surat dari Nabi Ishak yang berisi pesan Nabi Ishak untuk menjodohkan Nabi Yakub dengan salah satu putri dari Syekh Labban.
Namun, Syekh Labban memberi syarat agar Nabi Yakub menjadi penggembala kambing dahulu selama tujuh tahun. Nabi Yakub pun menyanggupi syarat tersebut dan berhasil memenuhinya setelah tujuuh tahun kemudian.
Setelah berhasil memenuhi syarat itu, Nabi Yakub mengutarakan niatnya untuk menikahi Rahil. Akan tetapi, adat yang berlaku saat itu melarang seorang adik untuk menikah melangkahi kakaknya.
Sehingga Nabi Yakub pun diberi syarat untuk menikahi Laya terlebih dahulu yang merupakan kakak dari Rahil. Syarat itu pun juga disanggupi oleh Nabi Yakub, sehigga kemudian ia baru bisa menikahi Rahil.
Kedua putri dari Syekh Labban itu sangat bahagia dapat menikah dengan Nabi Yakub, karena Nabi Yakub memiliki sifat yang sangat baik. Rahil pun teringat bahwa dirinya memiliki dua orang pembantu yang memiliki wajah cantik dan bernama Balhah dan Zulfah.
Mengingat hal tersebut, Layla dan Rahil pun sepakat menikahkan kedua pembantunya itu dengan Nabi Yakub. Setelah mendapat persetujuan dari Syekh Labban dan Nabi Yakub sendiri, akhirnya pernikahan Nabi Yakub dengan Balhah dan Zulfah pun terlaksana.
Dari keempat orang istrinya itulah Nabi Yakub memiliki 12 orang anak. Layla sebagai istri pertama dikaruniai enam orang anak yang bernama Syam’un, Rawbin, Lewi, Yahuda, Yazakir, dan Zabulan.
Kemudian dari Rahil sebagai istri kedua, Nabi Yakub dikaruniai dua orang anak yakni Benyamin dan Yusuf. Sedangkan dari istri ketiga yaitu Zulfah, dua orang anak bernama Kan dan Asyar lahir.
Terakhir dari istrinya yang bernama Balfah, Nabi Yakub dikaruniai dua orang anak yang masing-masing bernama Daan dan Nafta. Ke-12 anak itulah yang nantinya mendirikan 12 suku Bani Israil. (bbi)