• Jelajahi

    Copyright © tweetup.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Recent Posts

    Garda Kemerdekaan Mengutuk Keras Jatuhnya Korban Jiwa di Stadion Kanjuruhan

    TWEETUP
    Minggu, 02 Oktober 2022, 5:48 PM WIB Last Updated 2022-10-02T13:28:34Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Arema vs Persebaya yang berakhir ricuh, akibatkan 60 korban meninggal yang kebanyakan terkepung gas air mat. (foto: tangkapan layar/ist)


    Bandung, tweetup.id

    Garda Kemerdekaan tegaskan tragedi Stadion Kanjuruhan adalah peristiwa Nasional yang memilukan semua Elemen Bangsa. Pihak-pihak yang terkait harus bertanggung-jawab.


    Sekretaris Jenderal Garda Kemerdekaan Fuad Rinaldi dan Ketua Dewan Pengawas Garda Kemerdekaan Maulana Muslim mengatakan hal tersebut dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Minggu 2 Oktober 2022.


    "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut berduka cita atas korban meninggal pada peristiwa Stadion Kanjuruhan," kata Fuad.


    Oleh karenanya, Garda Kemerdekaan mengecam dan mengutuk keras jatuhnya korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten, Malang, Provinsi Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.


    Maka dari itu, sikap Garda Kemerdekaan sebagai berikut :


    1. Meminta Presiden Jokowi memecat Menpora Zainudin Amali, Kapolri saudara Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, dan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat sebagai bentuk pertanggungjawaban. 


    2. Menuntut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) untuk mundur.


    3. Menuntut mundur seluruh komisaris dan dewan direksi PT. Liga Indonesia Baru.


    4. Menuntut Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan bertanggungjawab.


    Terakhir, Garda Kemerdekaan meminta agar dilakukan pengusutan menyeluruh atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Para pihak yang terbukti lalai harus mempertanggung-jawabkannya dihadapan hukum.


    "Demikian pernyataan sikap kami, Terima kasih.Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh," tutupnya.


    Sebagaimana diketahui, kerusuhan yang menimbulkan korban jiwa terjadi tak lama usai pertandingan Arema FC vs Persebaya berakhir.


    Persebaya Surabaya kalahkan Arema FC pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023. Green Force menang 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.


    Para suporter yang tidak terima dengan hasil laga masuk ke lapangan. Situasi selanjutnya kemudian menjadi ricuh.


    Pihak kepolisian melepas gas air mata untuk meredam aksi kericuhan. Namun, beberapa gas air mata ditembakkan ke arah tribune justru membuat kepanikan.


    Banyak korban jiwa jatuh karena terinjak oleh suporter lain. Akibat kerusuhan tersebut, 127 orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka.


    Update data korban tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam bertambah. Kini total sejumlah 129 korban tewas.


    Update jumlah korban tewas insiden Arema vs Persebaya tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, Minggu (2/10/2022).


    "Total ada 129 korban yang meninggal dunia," katanya.


    Statuta Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) melarang penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepakbola di stadion.


    Hal tersebut secara jelas tertulis pada poin 19 yang mengatur tentang petugas keamanan. Dalam aturan petugas disebut dengan istilah 'pitchside stewards'. @Gus



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    -->