BANDUNG,
TWEETUP.ID – Program bantuan pembangunan atau renovasi
rumah tidak layak huni (rutilahu) sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
yag membutuhkannya, Karena itu program bantuan pembangunan rutilahu tersebut
langsung harus ditingkatkan karena menyangkut kepentingan
masyarakat.
Tetapi
sangat disayangkan dalam Perubahan APBD Jabar tahun anggaran 2022 yang baru
disahkan oleh DPRD Jabar beberapa hari lalu Anggaran Program bantuan Rutilahu
ini dinilai tidak signifikan dan tidak memedai.
Hal ini
dikemukakan Wakil Ketua
Komisi IV DPRD Provinsi Jabar, Dr.Hj. Cucu Sugyati,SE.,MM. yang menyebut, meski masih banyak masyarakat yang memerlukan
bantuan melalui program Rutilahu ini. Namun, alokasi program Rutilahu dalam
APBD Perubahan jawa Barat tahun 2022, dinilainya tidak signifikan.
“Program
Rutilahu saat ini masih dibutuhkan masyarakat kecil, tapi anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Perubahan Jabar tahun 2022 jauh dari memadai,” kata
Cucu di Bandung, Selasa
Politisi
Partai Golkar ini menyebutkan. Tahun 2022 ini Jabar menargetkan 100 ribu rumah tidak
layak huni mendapat bantuan Program Rutilahu. Namun karena terkendala anggaran maka kita di Komisi IV
DPRD Jabar, mendorong Program Rutilahu berjalan sesuai target.
Lebih lanjut dikatakannya, DPRD
Jabar selalu mendukung progtam Rutilahu, karena program ini membantu masyarakat
miskin.
Masyarakat yang mendapat bantuan
program Rutilahu, mendapat pendampingan yang difasilitasi oleh pemerintah
daerah dan dari pusat.
“Kita membantu masyarakat miskin,
akan tetapi kita tidak bisa mengcover seluruh biaya renovasi rumah, karena dana
Rutilahu senilai Rp20 juta per rumah bersifat stimulus,” ujar Cucu.
Karena itu, diharapkan renovasi
rumah dilakukan secara gotong royong, apalagi saat ini harga-harga bahan
bangunan terus menanjak naik.
“Kedepan kita akan perjuangkan untuk
meningkatkan nilai bantuan program Rutilahu, karena di Jawa Barat ini jumlah
penduduk yang sangat padat, juga tingkat kebutuhan masyarakatnya cukup tinggi.
Ini Pekerjaan Rumah (PR) kita,” tandasnya.@