Recent Posts

Tahun 2022 Ini 9.500 Rutilahu di Jawa Barat Akan Direnovasi

TWEETUP
Selasa, 20 September 2022, 7:41 AM WIB Last Updated 2022-09-20T00:41:03Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Anggota Komisi IV DPRD Jabar Iis Turniasih (Tengah /Baju Merah)

BANDUNG, TWEETUP.ID – Setelah tahun 2021 Program renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) berhasil dilaksanakan. Tahun 2022 ini ada sekitar 9.500 rumah tidak layak huni (rutilahu) di  Jawa Barat yang akan direnovasi pada tahun ini. Demikian disampaikan angota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Iis Turniasih, di Bandung  Senin (19/9). Hal ini dikatakan IIs usai melaksanakan kegiatan monitoring program bantuan Rutilahu di desa Bungursari, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. sebelumnya.

“Program ini kali kedua setelah tahun 2021 sukses di jalankan. Untuk tahun 2022 ada sekitar 9.500 rutilahu se Jawa Barat yang akan direnovasi pada pertengahan tahun ini, termasuk di Desa Bungursari Kabupaten Purwakarta ini,” ujar Iis Turniasih

Dalam kunjungan monitoring pelaksanaan program Rutilahu tahun anggaran 2021 tersebut, Iis didampingi langsung oleh Kepala Desa Bungursari, Hj. Nur Elah sebelum langsung mengunjungi masyarakat penerima manfaat.

Iis menilai program pelaksanaan pembangunan infrastruktur Rutilahu di Desa Bungursari dilaksanakan dengan baik sesuai harapan pemerintah.

“Syukur Alhamdulillah, tahun ini masyarakat di desa Bungursari, Kabupaten Purwakarta ini sudah dapat menikmati program rumah tinggal layak huni dari pemerintah provinsi Jabar, sesuai dengan usulan atau Aspira yang diinginkan, meskipun belum semua bisa diakomodir, mudah2an kedepan bisa terakomodir semua,” ujar Iis Turniasih.

Iis menerangkan, rumah tinggal yang belum layak di Jawa Barat masih sangat banyak, oleh karenanya, Ia bersama komisi IV terus berupaya mendorong pemerintah untuk menambah anggaran pada tahun berikutnya, baik dari sisi jumlah penerima manfaat maupun nilai bantuannya.

“Di Jawa Barat ini masih sangat banyak rumah tinggal yang belum layak huni, apalagi di pedesaan, kondisi saat ini dengan nilai bantuan 17, 5 juta dirasakan masih sangat jauh dari harapan, belum lagi harga bahan material yang mulai naik, pemerintah harus segera menyesuaikannya,” paparnya.

Selain itu  Politisi PDI Perjuangan ini juga menemukan berbagai masalah, seperti status tanah. Masih banyak rumah tinggal belum layak ini berada di tanah-tanah negara atau lembaga lainnya menjadi kendala tersendiri.

“Dilapangan banyak masyarakat yang ingin memperoleh program Rutilahu ini, tetapi terbentur dengan status kepemilikan tanah, rata-rata belum ada sertifikat tanah, atau berada di tanah negara, semoga pemerintah bisa membuat program untuk mengcover masalah tersebut,” pungkasnya.@ 

Komentar

Tampilkan

Terkini

-->