Kuningan, tweetup.id
Dibalik kemeriahan Perhelatan Tradisi Sapton dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kuningan ke 524 tanggal 1 September 2022, ternyata mengundang pro-kontra dikalangan seniman dan budayawan Kuningan.
Mereka menyoroti ihwal hari pelaksanaan yang dinilai telah menyimpang dari adat tradisi yang dilaksanakan oleh leluhur Kuningan. Biasanya tradisi Sapton tersebut digelar hari Sabtu, sesuai dengan namanya Sapton artinya hari Saptu (Sabtu). Hal ini dinilai telah melanggar 'pakem' yang sudah turun temurun.
Konon menurut riwayat tradisi Sapton, pada zaman kerajaan Kajene (Kuningan tempo dulu-Red) awalnya merupakan ajang hiburan dan pelepas rutinitas setelah bekerja selama sepekan. Maka digelarlah ketangkasan Berkuda yang pesertanya terdiri dari para Camat (kademangan), kepala desa (tumenggung) dan prajurit/staf. Tradisi Kegiatan ini disebut Sapton karena dilaksanakan setiap Hari Sabtu.
Prosesi tradisi Sapton diawali atraksi keprajuritan dan atraksi seni budaya dari tiap kademangan (kecamatan), dengan melakukan seba/upeti kepada Sang Raja.
Usai laporan dan atraksi seni dilanjutkan ketangkasan berkuda seraya membawa tombak mencoblos ember yang berisi air.
Peserta tampil secara bergiliran sesuai nomor urut undian. Peserta yang tampil sebagai pemenang adalah mereka yang berhasil mencoblos lubang dibawah ember lalu airnya tumpah membasahi penunggang kuda.
Menyikapi pro kontra ihwal tradisi Sapton, Ketua Dewan Kebudayaan Kuningan Dodo Suwondo, M.Si menegaskan bahwa, sejak zaman dahulu kala kegiatan "Sapton" adalah kegiatan rutin pelatihan prajurit, dalam mengasah ketrampilan menombak sambil menunggang kuda.
Sekarang kegiatan tersebut sudah tidak ada seiring perubahan ketatanegaraan. Akan tetapi karya budayanya perlu dipertahankan dan dilestarikan, ujarnya. Tradisi "saptonan" merupakan karya budaya masyarakat Kuningan yang sekarang diaplikasikan ke dalam bentuk seni dan olah raga tradisional. Artinya, definisi: _saptonan adalah olah raga tradisional menombak sambil menunggang kuda, tegas dia.
Jadi saptonan boléh dilaksanakan hari kapan saja, tidak harus sesuai hari Sabtu seperti asalnya, pungkasnya. (H aboy)