Kuningan, tweetup.id
Udah jatuh tertimpa tangga. Itulah nasib yang saat ini dialami tim Pesik Kuningan. Gagal melenggang ke Final Liga 3 seri 2 Jawa Barat. Tim sepakbola kebanggaan warga Kota Kuda ini jadi korban kebrutalan massa oknum suporter.
Dalam perjalanan pulang ke daerah asalnya, usai dikalahkan PSGJ Kabupaten Cirebon di semifinal Liga 3 Seri 2 Jawa Barat, bus yang ditumpangi skuad dan official Pesik Kuningan dirusak massa oknum suporter.
Bahkan aksi penyerangan itu, tersebut terekam kamera ponsel dan viral di beberapa media sosial. Dilihat dalam video tersebut, kaca Bus Pesik Kuningan dilempari batu hingga hampir pecah.
Manager Pesik Kuningan, Abdul Haris membenarkan insiden itu terjadi kepada klub kebanggaan warga Kota Kuda. Bahkan saat dalam perjalanan pulang, pihaknya diserang di dua lokasi yang masih berada di kawasan Cirebon.
"Kami di Ciperna diserang di Beber diserang," katanya, Jumat 30 September 2022.
Tak hanya saat perjalanan pulang, oknum suporter itu terus menyerang sejak di dalam stadion. Hingga dua jam pemain dan official tertahan di dalam stadion, akibat ketegangan tersebut.
"Prihatinnya ketika bertanding, anak-anak kami diserang oleh penonton sampai dua jam. Di dalam stadion, dua jam kami tidak bisa keluar. Diserang itu setelah pertandingan," ujar dia.
Haris tidak mengetahui penyebab oknum suporter itu melakukan aksi penyerangan. Yang jelas, kata dia, pihaknya merasa tidak pernah berselisih dengan klub mana pun.
"Tanpa sebab. Karena kan sebelumnya enggak ada insiden. Enggak ada (perselisihan). Iya kali pertama bentrok," ucap dia.
Diceritakan Haris, saat penyerangan yang dilakukan sekelompok suporter berandalan itu beberapa diantaranya ada yang menggunakan batu hingga senjata tajam.
"Kami diserang di jalan tuh setelah dua jam tertahan, terus dianterin sama Polisi sampai Penggung, Cirebon. Mereka malah ada yang bawa batu, samurai dan segala macam," katanya.
Beruntung dalam insiden itu tidak menjatuhkan korban jiwa maupun luka. Kerugian hanya pada Bus yang ditunggangi pemain dan official.
"Alhamdulillah enggak ada (yang terluka). Bus aja rusak kacanya, sampai pecah. Bagian depan sama pinggir," jelas dia.
Haris merasa kecewa atas insiden tersebut. Kekecewaan itu dilontarkan kepada wasit hingga pihak keamanan. Atas insiden ini pihaknya akan melaporkan ke Asosiasi Sepakbola Provinsi (Asprov) Jabar.
"Jadi inti sarinya kami sangat kecewa yah, baik kepemimpinan maupun keamanan. Ketika kami mau menyamakan kedudukan jadi 2-2, dianulir. Oke kami mengalah. Terus pengawalan (polisi) cuma sampai Penggung (Cirebon), padahal dalam perjanjian sampai perbatasan (Cirebon-Kuningan)," ucapnya.
"Kami sangat kecewa. Dan ini kami harap bisa diberikan sanksi. Saya mau ngajukan laporan keberatan ke Asprov Jabar untuk diberikan sanksi," ujar dia menambahkan.
Ketua Pesik H Disi Sutardi menambahkan bus diserang tidak hanya di 2 titik tetapi di 3 titik. Penyerangannya dalam bentuk pelempara batu.
"3 titik itu adalah Jalan Raya Ciperna, Blok Garonggong dan tidak jauh dari kantor Polsek Beber," katanya.
"Akibat pelemparan batu itu, 2 orang mengalami luka ringan, tambahnya.
Sekedar informasi, hasil akhir laga semifinal Liga 3 Seri 2 yang mempertemukan PSGJ Cirebon vs Persik Kuningan itu dimenangkan tuan rumah dengan skor akhir 3-1. Laga berlangsung di Stadion Bima Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. h aboy/ariesmen