BANDUNG.
TWEETUP.ID – Adanya rencana
BIJB (Bandara International Jawa Barat) Kertajati di Majalengka akan
memberangkatkan 5 flight rombongan umroh untuk setiap minggunya.
Sedikit membuat lega anggota Komisi IV DPRD provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady,
yang ikut membidani Lahirnya Bandara yang telah menggerogoti APBD Jawa Barat
tetapi belum memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan Jawa Barat ini.
Politisi
Partai Gerindra ini, sedikit lega dengan
rencana ini karena selama
ini bandara Kertajati terkesan sepi dan aktifitasnya baru memberangkatkan
pesawat kargo 4 kali seminggu.
“Ini peluang, karena lama antrian
untuk beribadah haji saat ini sudah lebih dari 15 tahun bahkan ada yang lebih
dari itu, sehingga orang memilih haji kecil dulu,” katanya melalui
aplikasi pesan, Rabu. (13/7)
Selain jamaah umroh, Daddy melihat
ada calon penumpang potensial untuk BIJB Kertajati, yakni Pekerja Migran
Indonesia (PMI) yang jumlahnya tidak sedikit.
Belum lagi perjalanan dinas dan
bisnis dari berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta. Intinya, ada
berjuta calon pemumpang yang menunggu beroperasinya BIJB Kertajati.
Jika tiga rombongan pebumpang itu
(umroh, PMI, dan perjalanan dinas) dioptimalkan, ia yakin BIJB Kertajati tidak
akan sepi lagi.
Keberadaan bandara Kertajati telah
menyedot dana Rp 7 trilyun dari APBD Jabar. Jumlah tersebut sudah setara dengan
dua tahun belanja APBD sebuah kabupaten. Itulah yang membuat Daddy agak
prihatin.
Karena itu Daddy ingin agar rencana
relokasi PTDI da PT Pindad ke Kertajati segra direalisasikan sebagai bagian
dari stimulant untuk mengembangkan bandara itu.
“Jika dulu keluhan utamanya adalah
karena akses masuknya yang susah, sekarang Kertajati sudah bisa diakses lewat
tol Cipali. Jadi tunggu apalagi”, tegasnya.
“Terlebih lagi jika tol Cisumdawu
selesai pengerjaannya, maka akses ke bandara itu tidak terbatas pada arah timur
dan barat lagi, tapi juga dari arah selatan Jawa Barat,” katanya.
Namun, ia berpesan agar fasilitas
bandara ini diperbaiki. Khususnya, karena ia menyandang status sabagai bandara
internasional.
“Harusnya bandara ini dilengkapi
dengan rumah sakit, mall, hotel, dll,” katanya. “Lebih-lebih Kertajati sudah
ditetapkan sebagai tempat MRO (maintenance, repair, and overhaul) pesawat TNI
dan Polri.”
Status MRO ini menurutnya sudah akan
membuat Kertajati super sibuk. Kenapa ? Karena setiap pesawat yang akan
melaukan penerbangan akan diuji dulu laik tidaknya di sini, katanya.
Melihat jumlah pesawat yang ada,
harusnya Kertajati akan menjadi super sibuk. Namun untuk mewujudkannya masih
dibutuhkan komitmen yang kuat.pungkas Dady@1