Recent Posts

Masyarakat Cimahi Diminta Tetap Waspada terhadap Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

TWEETUP
Rabu, 06 April 2022, 1:13 PM WIB Last Updated 2022-04-06T09:35:03Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Kalak BPBD Kota Cimahi Asep Bahtiar

CIMAHI. TWEETUP.ID – Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bulan Maret-April ini cuacanya Kota Cimahi  masih basah kering. Dengan kondisi cuaca seperti ini masyarakat diingatkan untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.

Hal ini juga ditegaskan oleh  Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Asep Bahtiar agar  masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana alam yang diakibatkan hujan deras dengan intensitas tinggi.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di bulan Maret dan April cuacanya masih basah kering. Sehingga potensi terjadinya hujan deras masih sangat mungkin terjadi.

"Berdasarkan prediksi BMKG, bulan Maret-April ini cuacanya masih basah kering. Jadi menurut BMKG Maret -April ini kita harus waspada terkait dengan cuaca ekstrem," imbuh Asep.

Asep mengungkapkan, ada berbagai potensi bencana alam yang mengintai  Kota Cimahi ketika memasuki cuaca ekstrem. Seperti angin puting beliung, longsor hingga banjir.

"Kita antisipasinya lebih ke longsor, sebab banyak pohon-pohon di jalan yang tumbang, kita antisipasi untuk angin puting beliung, banjir. Kemudian ada juga potensi longsor," ungkapnya.

Peristiwa terkini, hujan deras yang mengguyur pada  Kamis  malam lalu  menimbulkan terjadinya bencana alam di sejumlah titik di Kota Cimahi. Yakni di Kelurahan Padasuka, Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Baros.

Di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, tepatnya di RT 03/06 ada tiga unit rumah warga yang digenangi air dengan ketinggian 50-60 centimeter. Penyebabnya saluran drainase yang tersumbat ketika hujan deras membuat air meluber ke pemukikan warga.

Kemudian di RT 03/01 Kelurahan Padasuka ada Tembok Penahan Tebing (TPT) yang ambruk akibat tidak kuat menahan terusan air yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi. Material tembok dan tanah tersebut masuk ke area rumah warga.

Di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, ada 58 rumah dan 19 kontrakan serta sebuah musala yang digenangi air hingga 60 centimeter akibat luapan air dari saluran drainase yang tersumbat dipicu hujan dengan insnetitas tinggi.

"Satu kejadian lagi, di Cipageran ada satu rumah yang tergenang dengan ketinggian 30 centimeter. Penyebabnya sama, hujan dengan intensitas tinggi ditambah drainase yang kurang optimal," tandas Asep. @B

Komentar

Tampilkan

Terkini

-->