KAB. BOGOR.TWEETUP.id– Pembangunan tempat wisata harus memperhatikan kepentingan masyarakat lokal dan kelestarian alam jangan sampai mengurangi mata air, serta jangan sampai menimbulkan kemacetan.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Achmad Ru’yat saat menggelar reses II tahun sidang 2021-2022 di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Rabu (9/3/22).
Pernyataan Achmad Ru'yat menanggapi aspirasi terkait sistem pembangunan sosial di tengah masyarakat desa, yang disampaikan oleh KH. Zainal Arifin selaku pimpinan pesantren Nurul Amal.
Dikatakan Ahmad Ru’yat, dengan rencana akan adanya pembangunan destinasi wisata di area dekat Pondok Pesantren Nurul Amal harus memperhatikan lingkungan sosial masyarakat, terutama koordinasi dan komunikasi harus tetap terjaga.
“Kalaupun ada pembangunan fisik seperti lahan di dekat pesantren ini seluas 70 hektar yang rencananya akan digunakan untuk tempat wisata maka masyarakat sekitar berharap agar pembangunan tempat wisata tersebut memperhatikan kepentingan masyarakat lokal dan kelestarian alam seperti jangan sampai mengurangi mata air yang ada di kawasan Cinagara, serta jangan sampai menimbulkan kemacetan,” kata Ru’yat.
Seusai menjaring aspirasi, Achmad Ru'yat pun meninjau langsung program stimulan ruang kelas baru (rkb) yang berhasil di advokasinya untuk pesantren Nurul Amal senilai 60 juta rupiah dan bisa menyelesaikan bangunan pesantren tersebut hingga 3 lantai.
“Yang turun dan telah diterima 60 juta tapi luar biasa jadi dengan dana yang kecil bisa jadi untuk lantai 3, mudah-mudahan ini merangsang pihak lain untuk membantu,” ujar Ru’yat.
Selain itu, Ru’yat berharap dana stimulan ini bermanfaat, barokah serta melibatkan partisipasi pihak lainnya agar memperhatikan pembangunan pesantren Nurul Amal.@***