KUNINGAN. TWEETUP.ID – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tina Wiryawati, sosialisasikan program Belajar Bekerja Mandiri (BBM) dengan menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Pariwisata (STIEPARI) Semarang dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Mutiara Semarang.
Program gagasan Tina Wiryawati ini merupakan langkah nyata pejuang politik Gerindra dalam entaskan pengangguran dan kemiskinan ditujukan untuk para pelajar kelas XII setingkat SMA/SMK atau lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, di mana para siswa nantinya akan mendapatkan pendidikan, pelatihan hingga pekerjaan.
“Program bekerja belajar mandiri (BBM) merupakan salah satu upaya saya dalam memberdayakan masyarakat dan mewujudkan mimpi para pelajar yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Saya bekerja sama dengan STIEPARI, juga menyampaikan program Three In One. Di mana nantinya peserta akan mendapatkan pelatihan kerja, disalurkan ke tempat kerja dan sambil kuliah di STIEPARI Semarang,” ungkap Tina kepada media Senin (14/3)
Tina Wiryawati mensosialisasikan program BBM saat melakukan kewajiban kepada masyarakat pemilihnya Reses untuk menyerap aspirasinya di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan sejak Senin 7 Maret 2022.
Langkah nyata pejuang politisi Gerindra ini dalam entaskan pengangguran dan kemiskinan akibat pandemi Covid-19 menjadi aspirasi yang kerap diterimanya. Program BBM merupakan salah satu upaya dirinya sebagai legislator dalam memberdayakan masyarakat dan mewujudkan mimpi para pelajar yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
“Saya bersama Stiepari juga menyampaikan program Three In One. Di mana nantinya peserta akan mendapatkan pelatihan kerja, disalurkan ke tempat kerja dan sambil kuliah di Stiepari Semarang,” terang anggota Fraksi Gerindra Persatuan DPRD Jabar
Lebih lanjut dikatakannya, para siswa setelah menjadi mahasiswa di Stiepari Semarang bisa kuliah sambil bekerja. Sehingga mereka akan terlatih kemandirian dan menumbuhkan rasa tanggungjawab yang tinggi, karena bisa kuliah sambil bekerja atau dengan biaya secara mandiri,” tambahnya.
Selain masalah pengangguran, Tina juga melakukan Gerakan Kuningan Bebas Sampah yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kertayasa melalui budidaya maggot.
“Masalah sampah, ini merupakan tanggungjawab bersama. Maka, kami melakukan pelatihan yang dilaksanakan di Kecamatan Ciawigebang, Kecamatan Sindangagung serta Kramatmulya,” ujarnya.
Pihaknya berharap Gerakan
Kuningan Bebas Sampah bisa diikuti desa-desa lainnya. Karena menurutnya,
wilayah yang menjadi daerah pariwisata masalah yang timbul ialah persoalan
sampah.
Maka harus kita ditangani bersama. Bisa melalui budidaya maggot, atau sampah di
pilah untuk dimanfaatkan. Semisal untuk pupuk organik atau yang lainnya,”
ujarnya.@***