Suasana Gedung yang akan dijadikan Indonesia Islamic Center di London. Foto: IIC-London |
TWEETUP.ID - Masyarakat Muslim Indonesia di London akan bangun masjid di Ibu Kota Inggris itu. Masjid perdana ini, nantinya akan diberi nama Indonesia Islamic Center atau IIC.
Untuk mendukung keberlangsungan masjid tersebut, masyarakat muslim Indonesia di London juga sudah membentuk yayasan IIC dan terdaftar resmi di British Charity Comission No. 1105685.
Keinginan membangun masjid ini berawal dari kegiatan kelompok kecil pengajian rutin dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh para WNI yang tinggal di London.
Dari sana, mereka memandang perlu membangun sebuah masjid milik Indonesia yang nantinya juga akan menjadi pusat seluruh kegiatan keagamaan bagi warga masyarakat Indonesia baik yang tinggal menetap maupun tinggal sementara di London.
Ketua Panitia Persiapan Pembangunan Masjid IIC, Eko Kurniawan, menjelaskan demi mempercepat pembangunan masjid pertama Indonesia di Kota London, mereka meluncurkan program wakaf Mozaik Masjid Indonesia (IIC London).
"Jadi cita-cita untuk membangun sudah ada sejak 25 tahun lalu, karena masjid berkembang pesat menjadi pusat kegiatan dan tak mampu lagi menampung kegiatan karena semakin banyak penduduk," kata Eko saat paparan secara virtual dalam launching program wakaf Mozaik Masjid Indonesia IIC London, Minggu (9/1).
Dari sana, akhirnya niat membangun masjid pertama terus berjalan. Puncaknya, dalam setahun terakhir mereka mempercepat penggalangan dana dan kampanye untuk membangun masjid pertama Indonesia di Kota London.
"Usaha kami akhirnya membuahkan hasil. Ada gedung bangunan bekas Sinagoge, Gereja dijual di lokasi yang ideal. Setelah negosiasi alot yang kami lakukan, jadi Jumat kemari sudah dapat konfirmasi tertulis dilepas seharga 1,4 juta pounds," ucap Eko.
"Uang muka 400 ribu pounds sudah diserahkan dan sisanya pelunasan ke depan adalah September tahun ini," tambah dia.
Eko menuturkan, nantinya masjid IIC itu berlokasi di Neasden, London. Jaraknya hanya sekitar 9 Km dari pusat London dan lokasi itu sudah sangat strategis dan ideal.
"Bahwa keuangan saat ini jadi kita punya properti di Neasden London sangat ideal dari pusat London luas 368 m2 dan dana yang dimiliki 900 ribu pound berupa cash 340 ribu pound, hasil penjual bangunan residensial dalam proses 550 ribu pounds" kata Eko.
"Harga properti 1,4 juta pounds dengan jual beli 100 ribu mejadi 1,50 juta pounds. Ada kurang 600 ribu pounds atau Rp 12 miliar dan harus dilunasi pada bulan 9 atau September 2022," tutur dia.
Eko menjelaskan, Dubes RI untuk Britania Raya Desra Percaya, mendukung penuh pembangunan masjid ini. Bahkan ada campur tangan Desra dalam peluncuran program wakaf mozain ini .
"Program wakaf mozaik dari ide Pak Desra Percaya. Ini utama untuk memenuhi kebutuhan. Hari ini insyaallah kami mendapat komitmen 120 ribu pound atau Rp 2,4 miliar dari berbagai pihak yang akan diserahkan simbolis. Kami juga terus dapat dukungan wakaf lain dan kami tindak lanjut sampai saat ini. Jadi akan terus tambah," tutur dia.
Dalam launching program wakaf Mozaik Masjid Indonesia IIC London itu, Menparekraf Sandiaga Uno turut hadir dan memberikan sambutan.
Sandi menuturkan, pemerintah Indonesia terutama Kemenparekraf mendukung penuh pembangunan masjid pertama Indonesia di Kota London.
"Niat yang baik tentu harus kita dukung, harus kita dorong kebutuhan dan fasilitas tempat ibadah bagi umat muslim di UK yang semakin bertambah dan kebutuhan umat Muslim terus meningkat. Dengan Ikhtiar, panitia mengadakan launching wakaf ini," kata Sandi.
"Ini menjadi etalase masjid Indonesia yang rahmatan lil alamin di Inggris raya, masjid ini akan memiliki daya tarik tersendiri dengan arsitektur khas Indonesia yang menjunjung keberagaman," tambah dia.
Lebih lanjut, Sandi menuturkan, dirinya memiliki pengalaman tinggal di luar negeri cukup lama. Ia merasa bangga jika pembangunan masjid ini akhirnya berhasil dirampungkan.
"Saya rutin berkunjung ke london beberapa tahun lalu, dalam setahun 2 sampai 3 kali. Ini merupakan kebanggaan jika Indonesia mempunya masjid tersendiri di London.
"Pemerintah berkomitmen memberi dukungan dan memfasilitasi agar pembangunan menjadi lebih cepat," tutur dia.***
sumber kumparan