Ilustrasi Tidur (islamnuonline) |
TWEETUP.ID | Imam Ahmad meriwayatkan, “Jika Nabi berbaring hendak tidur, beliau meletakkan telapak tangan kanannya di bawah pipi kanan (miring menghadap kanan), kemudian berdoa “Rabbi qinii adzaabaka tau ma tab’atsu ‘ibaadaka” (ya Allah, lindungilah aku dari pedihnya azabMu pada hari Engkau bangkitkan hamba-hambaMu).
Doa itu cocok dibaca karena tidur mengingatkan kita pada kematian. Betapa tidak, kondisi saat tidur sama persis dengan waktu mati. Bahkan bisa jadi, itu tidur terakhir kita alias meninggal.
Pada kesempatan lain beliau berdoa dengan redaksi yang berbeda. “Allahumma bismika amuutu wa ahyaa.” (Ya Allah, dengan namamu aku tidur dan dengan namaMu aku bangun.)
Selain berdoa, Rasulullah ﷺ punya kebiasaan lain. Imam Bukhari berkisah, setiap hendak tidur Rasulullah ﷺ menangkupkan kedua telapak tangannya seperti hendak menyembah. Lalu beliau membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Selanjutnya beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh bagian tubuh yang bisa terjangkau. Mulai bagian depan dulu baru kemudian bagian belakang.
Mengusap ini mengandung keberkahan yakni perlindungan dari gangguan setan yang selalu mencari celah dari segala penjuru untuk melalaikan manusia.
Yang menarik, Rasulullah ﷺ ternyata mendengkur saat tidur. Imam Bukhari mengisahkan, “Rasulullah pernah tertidur hingga terdengar dengkuran liriknya. (Pada kesempatan lain), beliau juga tertidur hingga terdengar dengkuran.”
Tidur adalah kematian. Pantas bila kemudian bangun Rasulullah ﷺ terus bersyukur dengan berdoa. “Jika kalian bangun tidur, hendaknya mengucap ‘alhamdulillahil ladzii ahyaanaa banda maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur. (Hr.Imam Bukhari). Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah mematikan (kami) dan kepada Nya (kami) kembali.*
*Dikutip dari kitab Syarah Syamail oleh Syaikh Abdurazak bin Abdul Muchsin Al-Badrun Badr
*Dikutip dari hidayatullahcom