Pantauan Jumat (25/12), sejumlah warga masih mengais barang dari puing-puing rumah mereka yang tergerus banjir. Terlihat bagian belakang dari rumah tersebut jebol, sementara itu ada sebuah rumah yang bagian belakangnya menganga.
"Kemarin kejadiannya sekitar jam 7 malam, air ketika itu sudah sudah meluber ke pemukiman warga sebelum kirmir itu roboh," ujar Dani(52) warga setempat saat ditemui di lokasi bencana.
Saat permukaan sungai meninggi, kata Dani, para penghuni rumah sudah mulai meninggalkan rumahnya masing-masing. Dalam kondisi normal, jarak antara permukaan air dan pemukiman warga sekitar 2 meter. "Kemarin kencang sekali airnya," ucap Dani.
Dani mengatakan, luapan air juga sempat merendam kurang lebih 50 rumah yang berada di RW 6. Ketinggian air juga disebutnya meningkat dari tahun ke tahun. "Asalnya hanya sebetis, kemudian yang tadi malam airnya sepinggang. Ada kolam retensi tapi kalau debitnya kencang, ya tumpah keluar juga airnya," katanya.
Banjir juga tak hanya menghancurkan rumah, tetapi juga membawa material sampah ke lahan pemakaman. Terlihat berbagai jenis tersangkut di antara nisan. "Airnya naik ke lahan kuburan, apalagi setelah dibeton pinggirannya airnya juga sulit keluar," ujarnya.
Walikota Bandung Oded M Danial mengatakan, idealnya warga tak tinggal di bantaran sungai. "Kalau kita mau ideal tentu kita sebagai pemerintah harus mempersiapkan tempat hunian mereka, yang kedua tentu juga kesadaran masyarakat," katanya.
Ia pun mengimbau agar jajaran kewilayahan dan warga tetap waspada di musim penghujan ini. "Masyarakat harus tetap waspada menghadapi musim penghujan ini,terutama mepada warga yang berada bantaran sungai," ucapnya.(St Iskandar)
#KirmirJebol #Citepus #Bandung