• Jelajahi

    Copyright © tweetup.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Recent Posts

    Hasil Otopsi Ungkap Misteri Kematian Diego Maradona

    TWEETUP
    Kamis, 24 Desember 2020, 5:52 PM WIB Last Updated 2020-12-24T10:52:25Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Maradona dan kisah asmaranya. (Instagram: @giamaradona)


    TWEETUP.ID - Misteri penyebab kematian Legenda Sepakbola Dunia, Diego Maradona terungkap lewat hasil autopsi yang baru-baru ini dirilis ke publik.


    Diego Maradona meninggal dunia pada 25 November lalu, dikabarkan mengalami serangan jantung. Namun, setelah kematiannya muncul beberapa misteri yang mencuat.


    Maka dari itu, pihak berwenang Argentina menyelidiki kematian Maradona apakah ada kelalaian medis atau meninggal dengan wajar. Saat ini hasil otopsi Maradona pun telah rampung.


    Disarikan dari laporan Football Italia pada Kamis (24/12/2020), menurut hasil otopsi Maradona tidak mengonsumsi narkoba atau alkohol sebelum hari kematiannya.

    Penggemar berkerumun di samping mobil jenazah yang membawa mendiang legenda sepak bola Argentina Diego Armando Maradona dalam perjalanan dari istana kepresidenan Casa Rosada ke pemakaman Jardin Bella Vista, di Buenos Aires pada Kamis (26/11/2020) waktu setempat. [Raul FERRARI / TELAM / AFP]

    Disebutkan bahwa terjadi edema paru-paru akut yang juga berkaitan dengan eksaserbassi gagal jantung kronis. Dalam laporan itu disebutkan bahwa jantung Maradona telah membengkak.


    Jantungnya melebar dan beratnya mencapai 503 gram, hampir dua kali lipat jantung orang sehat. Ada jejask sirosis ditemukan di dalam hatinya, tujuh alveoulis di dalam paru-parunya rusak, dan ginjal mengalami nekrosis tubular akut.


    Maradona dilaporkan meninggal dunia setelah penderitaannya yang diprediksi berlangsung dari enam hingga delapan jam. Meski tidak mengonsumsi narkoba atau alkohol sebelum kematiannya, ada jejak obat psikotropika ditemukan dalam darah legenda Napoli tersebut


    Karena ditemukan jejak obat psikotopika, pihak berwenang tetap melanjutkan investigasi penyelidikan untuk mengetahui apakah tim medisnya bertanggung jawab atas hal itu. Sebab, psikotropika memicu aritmia atau detak jantung yang tidak normal.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    -->