TWEETUP.ID, BANDUNG | Demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja berakhir dengan kericuhan di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat pada 6 dan 7 Oktober 2020.
Polisi menyebut ada 'kelompok lain' yang menyusup ke dalam kerumunan demonstran dan sengaja berbuat onar dengan memancing emosi petugas. Polisi akan perkuat pengamanan?
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan penebalan pasukan akan dilakukan atau tidak tergantung dari laporan intelijen.
"Penebalan pasukan akan dicek apakah nanti ada kerawanan, kalau rawan akan ditingkatkan. Tapi sejauh ini belum ada laporan dari intelijen untuk melakukan penebalan pasukan," ujar Ulung di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020).
Selama pengamanan demonstrasi penolakan ini, polisi menerjunkan 650 pasukan. Ulung mengatakan, persiapan akan dilakukan optimal untuk mengawal penyaluran aspirasi masyarakat besok.
"Kita berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang menyalurkan aspirasi, akan kita dukung sehingga penyampaian aspirasi masyarakat bisa lebih baik," tuturnya.
Rencananya, malam ini petugas kepolisian dan TNI akan melakukan patroli gabungan untuk memastikan kondusivitas di Kota Bandung. Mengingat, masih ada potensi massa yang memicu kericuhan masih berkeliaran.
"Bandung ini aman dan kondusif, dan masyarakat bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman. Kita lakukan penjagaan di setiap sudut, malam ini kita lakukan patroli gabungan TNI-Polri," tuturnya.