masukkan script iklan disini
Tweetup.id - Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencatat ada penurunan angka kejahatan selama pandemi COVID-19.
Berdasarkan keterangan Karo Penmas Divisi Humas POLRI, Brigjen Pol Argo Yuwono, tindak kejahatan pada bulan Maret dan April terjadi penurunan sebesar 19,90 persen.
"Rincian data tindak kejahatan di bulan Maret 19.182 kasus dan April tercatat 15.322 kasus jadi ada penurunan 19,90 persen," kata Argo dalam konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta Timur yang ditayangkan secara streaming di akun YouTube BNPB, Rabu 6 Mei 2020.
Argo melanjutkan, untuk data kejahatan di minggu ke 16 dan 17 juga terjadi penurunan sebesar 1,34 persen. Dengan rincian minggu ke- 16 sebanyak 3.857, sedangkan minggu ke 17 sebanyak 3.539 kasus atau mengalami penurunan 48 kasus.
Meski adanya penurunan tindak kejahatan, Argo menjelaskan tercatat adanya kenaikan kejahatan jalanan secara kuantitas dan kualitas seperti tindakan penjambretan, perampokan, pencurian kendaraan, dan pembongkaran minimarket.
"Dengan adanya kenaikan itu, kita memberdayakan petugas keamanan artinya hampir di setiap perumahan di setiap kawasan ada yang jaga di sana kita memanfaatkan orang tersebut untuk membantu pengamanan dan memberikan rasa aman masyarakat," ucap Argo.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan TNI melakukan patroli bersama. Hal ini dilakukan untuk memperkecil risiko pelaku kejahatan bertindak. (ri)
#KejahatanJalanan #Covid-19
Berdasarkan keterangan Karo Penmas Divisi Humas POLRI, Brigjen Pol Argo Yuwono, tindak kejahatan pada bulan Maret dan April terjadi penurunan sebesar 19,90 persen.
"Rincian data tindak kejahatan di bulan Maret 19.182 kasus dan April tercatat 15.322 kasus jadi ada penurunan 19,90 persen," kata Argo dalam konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta Timur yang ditayangkan secara streaming di akun YouTube BNPB, Rabu 6 Mei 2020.
Argo melanjutkan, untuk data kejahatan di minggu ke 16 dan 17 juga terjadi penurunan sebesar 1,34 persen. Dengan rincian minggu ke- 16 sebanyak 3.857, sedangkan minggu ke 17 sebanyak 3.539 kasus atau mengalami penurunan 48 kasus.
Meski adanya penurunan tindak kejahatan, Argo menjelaskan tercatat adanya kenaikan kejahatan jalanan secara kuantitas dan kualitas seperti tindakan penjambretan, perampokan, pencurian kendaraan, dan pembongkaran minimarket.
"Dengan adanya kenaikan itu, kita memberdayakan petugas keamanan artinya hampir di setiap perumahan di setiap kawasan ada yang jaga di sana kita memanfaatkan orang tersebut untuk membantu pengamanan dan memberikan rasa aman masyarakat," ucap Argo.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan TNI melakukan patroli bersama. Hal ini dilakukan untuk memperkecil risiko pelaku kejahatan bertindak. (ri)
#KejahatanJalanan #Covid-19