Recent Posts

PSBB Covid-19! Emil Usul ke Wapres, Bogor Depok Bekasi Masuk Klaster DKI

TWEETUP
Selasa, 07 April 2020, 11:05 PM WIB Last Updated 2020-04-08T04:00:41Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

TWEETUP.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), yang baru saja disetujui Menteri Kesehatan RI. Ada baiknya kawasan Bogor - Depok - Bekasi, masuk ke Klaster DKI Jakarta.

Usulan itu disampaikan secara langsung oleh Emil –panggilan karib untuk Ridwan kamil kepada Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin saat rapat terbatas via video conference dari Gedung Pakuan Bandung, Selasa (7/4/2020).

Ikut dalam rapat terbatas tersebut, jajaran Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Gubernur Banten Wahidin Halim.

Menurut Emil, PSBB yang sudah diberlakukan di DKI Jakarta perlu juga mencakup semua wilayah di Bodebek dikarenakan 70 persen persebaran Covid-19 secara nasional berada di kawasan Jabodetabek. Untuk itu, Kang Emil mengusulkan namanya  bukan Klaster DKI Jakarta tapi Klaster Jabodetabek.

"Hampir 70 persebaran persebaran Covid-19  ada di Jabodetabek. Ini mengindikasikan semua terpusat di klaster itu. Maka usul saya tetapkan saja apa yang sudah ditetapkan di DKI Jakarta kepada Kota - Kabupaten Bogor, Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Kota Depok," katanya.

Menurutnya, kasus positif yang banyak di kawasan Jabodetabek ditambah Bandung Raya menguatkan indikasi bahwa pola persebaran COVID-19 bersifat urbanitas.

"Semakin ke kota semakin banyak, semakin kabupaten semakin sedikit kasusnya," sebutnya.

Emil berpendapat, bila hanya DKI Jakarta saja yang menerapkan PSBB hasilnya tidak akan signifikan karena mobilisasi warga dari kawasan Bodebek ke Jakarta terbilang tinggi. Lagi pula jika nomenklaturnya klaster, maka tidak bisa lagi berpikir tentang wilayah administrasi pemerintahan.

"Kita tidak bisa lagi berpikir administrasi kewilayahan.  Saya mengusulkan Kementerian Kesehatan mengambil inisiatif bersama Kepala Gugus Tugas, bahwa keputusan PSBB jangan satu wilayah saja kalau urusannya di klaster Jabodetabek. Tetapkan oleh Gugus Tugas yang kemudian diusulkan ke Presiden, bahwa PSBB-nya semua disamakan oleh sebuah radius kepadatan," usulnya.

Konsekuensinya, Kang Emil, tidak ada lagi mobilisasi manusia antarwilayah di Jabodetabek, terkecuali pergerakan untuk urusan distribusi kebutuhan hidup rakyat. 

"Kalau itu dijadikan keputusan hari ini atau besok maka semuanya serempak tidak ada lagi pergerakan di wilayah Jabodetabek," tambah Emil.

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin pun menyadari kawasan Jabodetabek merupakan episentrum penyebaran COVID-19 di Pulau Jawa. Karenanya perlu langkah strategis untuk menghambat dan menghentikan laju penyebaran virus.

"Saya sudah punya gambaran dan laporan dari Gubernur Jabar di antaranya mengenai pentingnya ada koordinasi antar tiga Gubernur dalam membatasi pergerakan antar wilayah di Jabodetabek dan mengajukan permenkes tentang PSBB dalam rangka percepatan penanganan Covid-19," kata Wapres.

Menurut Ma’ruf, apabila PSBB Klaster Jabodetabek seperti usulan Gubernur Jabar Ridwan Kamil jadi ditetapkan, maka Wapres meminta penguatan koordinasi antara tiga gubernur yakni DKI Jakarta, Jabar, dan Gubernur Banten. "Karena itu penting adanya koordinasi antargubernur dalam implementasi PSBB tersebut," pungkasnya.(Red)

#Covid-19, #PSBB, #Gubernur Jabar, #Wapres RI, #Menkes,

Komentar

Tampilkan

Terkini

-->