masukkan script iklan disini
TWEETUP.ID - Acara malai bainai anak daro dari Painan, yang lahir dan dibesarkan di Jl Imam Bonjol, Talang Rimbo, Curup, Bengkulu, ditutup dengan permainan tambua tansa khas Maninjau.
Tak pelak, pukulan gendang dari kayu berukuran tebal yang dipukul bertalu talu, oleh beberapa orang lelaki ini bikin heboh. Tetamu terhopnotis dan joget secara beramai ramai.
Kesenian Tambua Tansa awalnya bertujuan untuk mengumpulkan orang banyak dalam acara malam bainai atau pesta perkawinan masyarakat adat.
Bunyinya yang nyaring dari alat musik ini digunakan, untuk memanggil warga desa untuk berkumpul. Bunyi dari gendang khas Sumatera Barat inilah yang kemudian menghipnotis penonton yang mendengarnya, dan mereka pun bergoyang.
Namun dewasa ini kesenian musik Tambua Tansa juga sering digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, seperti para pejabat dan tokoh ternama.
Kesenian ini biasanya dimainkan oleh empat orang penabuh, atau lebih. Semakin banyak tambua nya semakin meriah.
Musik Tambua Tansa ini biasanya dimainkan dengan iringan alat musik lain seperti pupuik tanduak atau sarunai, pupuik batang padi, dan talempong.
Riwayat perkembangan seni musik Minangkabau ini berawal dari daerah Batu Hampa Kecamatan Lubuk Basung. Dari sini, Tambua Tansa menyebar dan dikenal oleh masyarakat di Kecamatan Tanjung Raya dan juga masyarakat salingka Danau Maninjau.
Acara malai bainai anak daro dari Painan, yang lahir dan dibesarkan di Jl Imam Bonjol, Talang Rimbo, Curup, Bengkulu, ditutup dengan permainan tambua tansa khas Maninjau.
Tak pelak, pukulan gendang dari kayu berukuran tebal yang dipukul bertalu talu, oleh beberapa orang lelaki ini bikin heboh. Tetamu terhopnotis dan joget secara beramai ramai.
Kesenian Tambua Tansa awalnya bertujuan untuk mengumpulkan orang banyak dalam acara malam bainai atau pesta perkawinan masyarakat adat.
Bunyinya yang nyaring dari alat musik ini digunakan, untuk memanggil warga desa untuk berkumpul. Bunyi dari gendang khas Sumatera Barat inilah yang kemudian menghipnotis penonton yang mendengarnya, dan mereka pun bergoyang.
Namun dewasa ini kesenian musik Tambua Tansa juga sering digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, seperti para pejabat dan tokoh ternama.
Kesenian ini biasanya dimainkan oleh empat orang penabuh, atau lebih. Semakin banyak tambua nya semakin meriah.
Musik Tambua Tansa ini biasanya dimainkan dengan iringan alat musik lain seperti pupuik tanduak atau sarunai, pupuik batang padi, dan talempong.
Riwayat perkembangan seni musik Minangkabau ini berawal dari daerah Batu Hampa Kecamatan Lubuk Basung. Dari sini, Tambua Tansa menyebar dan dikenal oleh masyarakat di Kecamatan Tanjung Raya dan juga masyarakat salingka Danau Maninjau.
#Malam Bainai, #Anak Daro, #Talang Rimbo, #Tambua Tansa, #Bikin Heboh,
Tak pelak, pukulan gendang dari kayu berukuran tebal yang dipukul bertalu talu, oleh beberapa orang lelaki ini bikin heboh. Tetamu terhopnotis dan joget secara beramai ramai.
Kesenian Tambua Tansa awalnya bertujuan untuk mengumpulkan orang banyak dalam acara malam bainai atau pesta perkawinan masyarakat adat.
Bunyinya yang nyaring dari alat musik ini digunakan, untuk memanggil warga desa untuk berkumpul. Bunyi dari gendang khas Sumatera Barat inilah yang kemudian menghipnotis penonton yang mendengarnya, dan mereka pun bergoyang.
Namun dewasa ini kesenian musik Tambua Tansa juga sering digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, seperti para pejabat dan tokoh ternama.
Kesenian ini biasanya dimainkan oleh empat orang penabuh, atau lebih. Semakin banyak tambua nya semakin meriah.
Musik Tambua Tansa ini biasanya dimainkan dengan iringan alat musik lain seperti pupuik tanduak atau sarunai, pupuik batang padi, dan talempong.
Riwayat perkembangan seni musik Minangkabau ini berawal dari daerah Batu Hampa Kecamatan Lubuk Basung. Dari sini, Tambua Tansa menyebar dan dikenal oleh masyarakat di Kecamatan Tanjung Raya dan juga masyarakat salingka Danau Maninjau.
Acara malai bainai anak daro dari Painan, yang lahir dan dibesarkan di Jl Imam Bonjol, Talang Rimbo, Curup, Bengkulu, ditutup dengan permainan tambua tansa khas Maninjau.
Tak pelak, pukulan gendang dari kayu berukuran tebal yang dipukul bertalu talu, oleh beberapa orang lelaki ini bikin heboh. Tetamu terhopnotis dan joget secara beramai ramai.
Kesenian Tambua Tansa awalnya bertujuan untuk mengumpulkan orang banyak dalam acara malam bainai atau pesta perkawinan masyarakat adat.
Bunyinya yang nyaring dari alat musik ini digunakan, untuk memanggil warga desa untuk berkumpul. Bunyi dari gendang khas Sumatera Barat inilah yang kemudian menghipnotis penonton yang mendengarnya, dan mereka pun bergoyang.
Namun dewasa ini kesenian musik Tambua Tansa juga sering digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, seperti para pejabat dan tokoh ternama.
Kesenian ini biasanya dimainkan oleh empat orang penabuh, atau lebih. Semakin banyak tambua nya semakin meriah.
Musik Tambua Tansa ini biasanya dimainkan dengan iringan alat musik lain seperti pupuik tanduak atau sarunai, pupuik batang padi, dan talempong.
Riwayat perkembangan seni musik Minangkabau ini berawal dari daerah Batu Hampa Kecamatan Lubuk Basung. Dari sini, Tambua Tansa menyebar dan dikenal oleh masyarakat di Kecamatan Tanjung Raya dan juga masyarakat salingka Danau Maninjau.
#Malam Bainai, #Anak Daro, #Talang Rimbo, #Tambua Tansa, #Bikin Heboh,