masukkan script iklan disini
 |
Gelaran Gathering Akbar ini dihadiri kurang lebih 3000 orang yang berasal dari Bandung raya, Garut, dan Bogor.
Satu di antara agenda acaranya membahas tentang pengembangan bisnis properti syariah tanpa bank, tanpa riba dan tanpa bunga.
CEO Komunitas Developer Properti Syariah, Rosyid Aziz, mengatakan, melalui bisnis properti syariah ini calon konsumen bisa memiliki rumah dengan cara syari dan lebih ringan.
Maka, hal tersebut sangat berdampak positif karena bisa mengimplementasikan syariah dalam bisnis properti.
"Developer Properti Syariah (DPS) merupakan komunitas yang bergerak di bidang pengembang yang berbasis properti syariah. Developer properti syariah harus memiliki satu pemikiran, satu perasaan, dan satu peraturan, untuk bisa tumbuh kuat membesar melebihi impian," ujar Rosyid kepada Tribun Jabar, ditemui di sela-sela acara gelaran tersebut.
Rosyid menambahkan, saat ini para Developer Properti Syariah telah menjalankan beberapa proyek bisnis properti syariah di tanah air. Di antaranya proyek perumahan, ruko, dan apartemen yang dijalankan oleh 250 Developer.
"DPS sudah mengembangkan bisnis ini sejak tahun 2012. Sekitar 250 Developer di Indonesia sudah memakai bisnis syariah dengan skema ini," tutur Rosyid.
Lanjut kata Rosyid, untuk bisa menjalankan bisnis syariah dengan skema ini, Developer harus ada kemampuan mengolah keuangan untuk mengolah bisnis properti syariah.
Pada kesempatan ini, para Developer yang sudah mengembangkan bisnis properti syariah di Jawa Barat, telah memperkenalkan berbagai produk Perumahan dan Ruko.
"Kami berharap bisa meratakan bisnis property syariah ini di seluruh Nusantara, tak terkecuali di Jawa Barat yang memiliki potensi perumahan yang asri dan berbasih syariah," kata Rosyid.
Selain Bandung, acara Gathering Akbar ini juga digelar di beberapa kota lainnya, yakni Makasar, Surabaya, Denpasar, Medan, Semarang, Jogjakarta, Jakarta, dan lainnya. Bandung merupakan kota kedua dari gelaran tersebut. (trib)
