Recent Posts

Kisah Tragis Kuraesin, PMI Diduga Korban Perdagangan Manusia

TWEETUP
Senin, 09 Maret 2020, 12:31 AM WIB Last Updated 2020-03-20T12:25:37Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

TWEETUP.ID - Jenazah Kuraesin binti Tarmad Milah (33), tenaga kerja wanita (TKW) sekarang disebut --pekerja migran indonesia (PMI) asal Blok Winong, Desa Bojong Slawi, Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu, tiba di tanah air, Jumat (6/3/2020), dan langsung dimakamkan. Kisahnya trags, meninggal saat coba menyongsong matahari kebebasan.

Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan Kuraesin mengalami kecelakaan  Minggu 9 Februari 2020, terjatuh dari lantai 4 tempat penampungan sebuah agensi (Syarikah Saed) di Jeddah, Arab Saudi. Dia terjatuh saat akan melarikan diri.

"Korban melarikan diri dengan cara memilin hordeng untuk dijadikan tangga darurat mirip film bioskop," katanya, Minggu (8/3/2020).

Juwarih mengatakan, korban meninggal di rumah sakit, sehari kemudian, Senin, 10 Februari 2020. Dan beberapa hari sebelumnya, Jumat 7 Februari korban masih sempat berkeluh kesah kepada dirinya.

"Tanggal 7 itu almarhumah masih chatting sama saya minta dipulangkan," ujarnya.

Juwarih menjelaskan, korban sejak 24 Desember 2019 mengadukan nasibnya selama berada di Arab Saudi.

Katanya, di Arab Saudi dia seperti di penjara, almarhum dikurung di sebuah tempat penampungan di lantai 4 yang dijaga ketat oleh penjaga keamanan.

Karena sudah tidak tahan, korban bersama tiga orang rekannya sepakat untuk melarikan diri. Karena tidak ada jalan lain, mereka pilih jalan nekat, keluar dari tempat penampungan dengan cara yang tidak biasa.

"Kaburnya itu pakai tali dari hordeng yang dipilin untuk dijadikan tangga darurat. Karena dia (Kuraesin) badannya paling gemuk dia duluan, lalu jatuh dari lantai 4," lanjut Juwarih.

Dalam hal ini dirinya meminta agar kejadian yang menimpa Kuraesin bisa dijadikan pembelajaran.

Masyarakat diminta tidak tergiur walau diiming-imingi gaji besar untuk bekerja di negara-negara timur tengah.

"Makanya ke negara timur tengah itu ditutup, tapi masyarakatnya butuh pekerjaan dan ada juga yang memfasilitasi, padahal mereka itu sebenarnya dijual belikan," ujar Juwarih.

Kuraesin bekerja ke negara timur tengah itu sebagai PMI ilegal dan terindikasi kuat korban perdagangan orang oleh perekrut.

Oleh perekrut, korban diarahkan ke Arab Saudi dengan dijanjikan bekerja menjaga anak kecil, proses cepat, dan upah besar.

Namun, dalam dua bulan awal bekerja, korban justru dipekerjakan kepada banyak majikan, Kuraesin terus bergonta-ganti majikan sampai sebanyak lima kali. Hal ini yang membuatnya ingin pulang ke Indonesia.

Juwarih juga mengatakan, Kuraesin berangkat ke Arab Saudi setelah direkrut oleh Idah, calo atau sponsor warga Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Oleh Idah, Kuraesin dilimpahkan ke Rini, sponsor warga Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Indramayu. Dari Rini, kemudian dilimpahkan kembali ke Nadia, perekrut yang di Jakarta.

Sebelum dipulangkan ke tanah air jenazah almarhmah Kuraesin sempat  disimpan di kamar pendingin mayat rumah sakit Jeddah Arab Saudi selama kurang dari satu bulan.

"Jenazah almarhumah dipulangkan dari Arab Saudi dengan nomor penerbangan GA 981 ke Bandara Soekarno-Hatta lalu dibawa ke rumah duka," pungkasnya.

#KisahTragis, #PMI, #Indramayu, #TKW, #Jeddah, #ArabSaudi, #KorbanPerdaganganManusia,
Komentar

Tampilkan

Terkini

-->