masukkan script iklan disini
TWITTER @bangetbdg |
TWEETUP.ID - Siapa yang tidak pernah mendengar istilah Bandung
Lautan Api? Peristiwa bandung lautan api merupakan salah satu peristiwa sejarah
yang sangat populer. Peristiwa sejarah ini terjadi saat Indonesia sedang
menghadapi upaya untuk mempertahankan kemerdekaannya pasca proklamasi
kemerdekaan tahun 1945.
Bandung Lautan Api adalah sebuah sebutan untuk
peristiwa terbakarnya kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia dalam upaya
menjaga kemerdekaan Indonesia. Pembakaran ini dilakukan oleh masyarakat Bandung
sebagai bentuk respon atas ultimatum oleh sekutu yang memerintahkan untuk
mengosongkan Bandung.
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada bulan Maret
1946. Sejarah besar ini dilakukan oleh para masyarakat Bandung yang jumlahnya
sekitar 200.000 orang. Dalam waktu tujuh jam, mereka melakukan pembakaran rumah
serta harta benda mereka sebelum akhirnya pergi meninggalkan Bandung.
Latar Belakang Bandung
Lautan Api
gambar jago sejarah |
Peristiwa Bandung Lautan Api ini
dilatarbelakangi oleh banyak hal, yaitu Brigade Mac Donald atau sekutu menuntut
para masyarakat Bandung agar menyerahkan seluruh senjata dari hasil pelucutan
jepang kepada pihak sekutu. Sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi
memerintahkan agar kota Bandung bagian utara dikosongkan dari masyarakat
Indonesia paling lambat tanggal 29 November 1945. Sekutu membagi Bandung
menjadi dua sektor, yaitu sektor utara serta sektor selatan. Rencana pembangunan
kembali markas sekutu di Bandung. gambar via: Jago Sejarah
Peristiwa Bandung Lautan Api ini dilatarbelakangi oleh
banyak hal, yaitu:
·
Brigade Mac Donald atau sekutu menuntut
para masyarakat Bandung agar menyerahkan seluruh senjata dari hasil pelucutan
jepang kepada pihak sekutu.
·
Sekutu mengeluarkan ultimatum yang
berisi memerintahkan agar kota Bandung bagian utara dikosongkan dari masyarakat
Indonesia paling lambat tanggal 29 November 1945.
·
Sekutu membagi Bandung menjadi dua
sektor, yaitu sektor utara serta sektor selatan.
·
Rencana pembangunan kembali markas
sekutu di Bandung.
Kronologi Terjadinya
Bandung Lautan Api
gambar porosilmu.com |
Kronologi Bandung Lautan Api bisa dirunut dari
peristiwa saat pasukan sekutu mendarat di Bandung. Pasukan Inggris bagian dari
Brigade MacDonald tiba di Bandung pada Oktober 1945. Para pejuang Bandung saat
itu tengah gencar-gencarnya merebut senjata serta kekuasaan dari tangan Jepang.
Hubungan pemerintah RI dengan sekutu juga sedang
tegang. Di saat seperti itu, pihak sekutu menuntut agar seluruh senjata api
yang ada di tangan masyarakat, kecuali TKR serta polisi, diserahkan pada pihak
sekutu.
Tetapi, sekutu yang baru tiba ini meminta pihak
Indonesia untuk menyerahkan seluruh senjata hasil pelucutan Jepang ini. Hal ini
ditegaskan lewat ultimatum yang dikeluarkan pihak Sekutu. Isi ultimatum itu
yaitu agar senjata hasil pelucutan Jepang segera diserahkan pada Sekutu serta
masyarakat Indonesia segara mengosongkan kota Bandung paling lambat tanggal 29
November 1945 dengan alasan untuk keamanan rakyat.
Ditambah lagi, orang- orang Belanda yang baru
dibebaskan dari kamp tawanan juga mulai melakukan tindakan-tindakan yang
mengganggu keamanan rakyat. Hal semacam ini juga semakin mendorong adanya
bentrokan bersenjata pada Inggris serta TKR (Tentara Keamanan Rakyat) jadi
tidak dapat dijauhi.
Saat malam tanggal 21 November 1945, TKR serta
sebagian badan perjuangan Indonesia melancarkan serangan pada
kedudukan-kedudukan Inggris di wilayah Bandung bagian utara. Hotel Homann serta
Hotel Preanger yang dipakai musuh sebagai markas juga tidak luput dari
serangan.
Menanggapi serangan ini, tiga hari kemudian, MacDonald
menyampaikan ultimatum pada Gubernur Jawa Barat. Ultimatum ini berisi agar
Bandung Utara dikosongkan oleh masyarakat Indonesia, termasuk juga dari pasukan
bersenjata.
Masyarakat Indonesia yang mendengar ultimatum ini tak
menghiraukannya. Karena itu, pecahlah pertempuran pada sekutu serta pejuang
Bandung di tanggal 6 Desember 1945.
Lalu, di tanggal 23 Maret 1946, sekutu kembali
mengulang ultimatumnya. Sekutu memerintahkan agar TRI (Tentara Republik
Indonesia) segera meninggalkan kota Bandung. Mendengar ultimatum itu,
pemerintah Indonesia di Jakarta kemudian menginstrusikan agar TRI mengosongkan
kota Bandung untuk keamanan rakyat.
Walau demikian, perintah ini berbeda dengan yang
diberikan dari markas TRI di Yogyakarta. Dari Yogyakarta, keluar instruksi agar
terus bertahan di Bandung. Dalam masa ini, sekutu juga membagi Bandung dalam
dua sektor, yaitu Bandung Utara serta Bandung Selatan. Lalu, sekutu meminta
masyarakat Indonesia untuk meninggalkan Bandung Utara.
Kondisi di kota Bandung jadi semakin genting. Situasi
kota ini jadi mencekam serta dipenuhi orang -orang yang panik. Para pejuang
juga bingung dalam mengikuti instruksi yang berbeda dari pusat Jakarta serta
Yogyakarta. Pada akhirnya, para pejuang Indonesia memutuskan untuk melancarkan
serangan besar-besaran pada sekutu di tanggal 24 Maret 1946.
Para pejuang Indonesia menyerang pos-pos sekutu.
Mereka juga membakar semua isi kota Bandung Utara. Setelah berhasil
membumihanguskan kota Bandung Utara, barulah mereka pergi mengundurkan diri
dari Bandung Utara. Aksi ini dilakukan oleh 200.000 orang selama 7 jam.
Keadaan Bandung yang dipenuhi dengan kobaran api
laksana lautan inilah yang membuat peristiwa tersebut dijuluki dengan sebutan
Bandung Lautan Api.
Tujuan Membakar
Bandung
gambar wisata bandung |
Para pejuang Bandung memilih membakar Bandung dan lalu
meninggalkannya dengan alasan tertentu. Maksudnya yaitu untuk mencegah tentara
Sekutu serta tentara NICA Belanda dalam memakai kota Bandung sebagai markas
strategis militer mereka dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
Operasi pembakaran Bandung ini dikatakan sebagai
operasi “bumihangus”. Keputusan untuk membumihanguskan kota Bandung diambil
lewat musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3), yang dilakukan
di depan seluruh kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, tanggal 23 Maret
1946.
Hasil musyawarah itu lalu diumumkan oleh Kolonel
Abdoel Haris Nasoetion sebagai Komandan Divisi III TRI. Ia juga memerintahkan
evakuasi Kota Bandung. Lalu, hari itu juga, rombongan besar masyarakat Bandung
mengalir. Pembakaran kota berlangsung malam hari sambil para penduduknya pergi
meninggalkan Bandung.
Dengan terbakarnya kota Bandung, maka sekutu tidak
bisa memakai Bandung sebagai markas strategis militer. Operasi bumi hangus ini
membuat asap hitam mengepul tinggi menyelimuti kota Bandung. Semua listrik
turut padam.
Di dalam kondisi genting ini, tentara Inggris juga
menyerang sehingga pertempuran sengit tidak terhindarkan. Pertempuran terbesar
berlangsung di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung. Di tempat inilah
adanya gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu.
Rupanya, pejuang Indonesia Muhammad Toha serta Ramdan,
dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia) memperoleh misi penghancurkan
gudang amunisi itu. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang senjata itu dengan
dinamit. Walau demikian, kedua milisi itu turut terbakar di dalam gudang besar
yang diledakkannya itu.
Awalnya, staf pemerintahan kota Bandung merencanakan
untuk tetap berada di dalam kota. Akan tetapi, untuk keselamatan mereka, maka
pukul 21.00 itu, mereka juga turut dalam rombongan yang dievakuasi dari
Bandung.
Mulai sejak saat itu, sekitar pukul 24.00, Bandung
kosong dari masyarakat serta TRI. Sementara, api masihlah membubung membakar
kota, hingga Bandung menjadi lautan api.
Strategi operasi bumihangus ini merupakan strategi
yang tepat karena kekuatan TRI serta milisi rakyat memanglah tak sebanding
dengan kekuatan pihak Sekutu serta NICA yang besar. Sesudah peristiwa Bandung
Lautan Api tersebut, lalu TRI bersama dengan milisi rakyat melakukan perlawanan
dari luar Bandung lewat cara bergerilya.
Asal Julukan Bandung
Lautan Api
gambar panduan wisata |
Istilah atau sebutan ‘Bandung Lautan Api’ pada
peristiwa ini muncul di harian Suara Merdeka pada tanggal 26 Maret 1946. Ketika
peristiwa pembakaran itu terjadi, seorang wartawan muda, Atje Bastaman,
menyaksikannya dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut.
Dari puncak tersebut, Atje Bastaman melihat Bandung
memerah mulai dari Cicadas sampai ke Cimindi. Karena itu, begitu ia tiba di
Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan penuh semangat segera menuliskan berita
mengenai peristiwa ini serta memberinya judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api”.
Akan tetapi, kurangnya ruang untuk tulisan judulnya
membuat ia harus membuat judulnya jadi lebih pendek, yaitu menjadi “Bandoeng
Laoetan Api”.
sumber : seruni.id
#Bandung Lautan Api, #Kronologi, #Asal Julukan, #Tujuan, #Latar Belakang,