Recent Posts

Yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Budidaya Lele

TWEETUP
Minggu, 09 Februari 2020, 1:23 AM WIB Last Updated 2020-02-08T18:23:34Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Budidaya atau ternak ikan lele adalah salah satu peluang bisnis menguntungkan yang dapat Anda manfaatkan. Lele juga merupakan salah satu ikan tawar yang paling diminati khususnya oleh masyarakat Indonesia. 

foto merdeka.com
Menjalankan bisnis ikan lele pun tidak sulit karena ikan lele termasuk ikan yang mudah didapatkan dan cara perawatannya pun lebih mudah dibanding jenis ikan lainnya.

Bagi Anda yang ingin memulai bisnis budidaya ikan lele, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk membuat bisnis ikan lele Anda berjalan dengan baik dan lebih mudah berkembang.

Persiapan Modal
 
Kolam Lele Terpal Bulat– Rp2.000.00,00
  • Instalasi Air – Rp300.000,00
  • Mesin Pompa Air – Rp400.000,00
  • Total: Rp2.700.000,00.
Biaya penyusutan setiap bulan Rp900.000,00.
Biaya produksi yang dibutuhkan selama satu periode panen (3 bulan), antara lain:
  • Bibit Ikan Lele 5000 ekor (@ Rp200) – Rp1000.000,00
  • Pakan Ikan Lele 300 kg (@Rp200.000,00/20 kg) – Rp3.000.000,00.
  • Obat-obatan – Rp200.000,00
  • Total Rp4.200.000,00.
Biaya tambahan :
  • Listrik – Rp600.000,00
  • Biaya penyusutan – Rp900.000,00
  • Total: Rp1.500.000,00.
Keuntungan selama panen:
  • Jika dalam satu kali masa penen terdapat 20 persen ikan yang tidak dapat dipanen, maka total ikan yang dapat Anda jual adalah 4000 ekor.
  • Jika setiap kilogram ikan terdapat 8 ekor lele dengan harga jual Rp25.000,00, maka keuntungan kotor Anda mencapai Rp12.500,000.00.
  • Sementara keuntungan bersih Anda (pendapatan kotor dikurang biaya produksi dan biaya lain-lain) = Rp12.500.000,00 – (Rp4.100.000,00 + Rp1.500.000,00) = Rp6.900.000,00.
Persiapan Kolam Lele
 
Hal pertama sebelum memulai bisnis budidaya atau ternak lele adalah menyediakan kolam. Kolam ini dapat berbentuk tanah, terpal maupun semen. Pastikan kolam yang Anda buat memiliki ukuran yang besar sehingga mengurangi risiko ikan lele mati karena kekurangan oksigen.
Sebelum melakukan pengisian kolam, pastikan air yang diisi diberi cukup jarak sehingga ikan lele tidak kepanasan. Jika yang Anda gunakan adalah kolam dari bahan sintetis seperti terpal, serat atau semen pastikan Anda bersihkan terlebih dahulu menggunakan sabun setelah itu oles media kolam dengan irisan daun pepaya dan singkong agar bau dari media kolam hilang.
Setelah proses pengisian kolam, Anda juga harus menunggu beberapa hari sebelum menebar bibit lele ke dalam kolam karena Anda harus menunggu proses pembentukan lumut dan fitoplankton yang dapat menetralkan air kolam agar tidak mudah keruh.

Pemilihan Bibit Unggul
 
Dalam pemilihan bibit pun Anda tidak boleh asal. Anda harus memilih bibit lele unggul yang lebih sulit terserang penyakit, sehat, dan lebih besar. Bibit ikan lele yang unggul akan lebih gesit dan agresif saat pemberian makan, ukuran lele terlihat sama serta warna sedikit lebih terang.

Pisahkan Lele Ukuran Besar dan Kecil
 
Ikan lele merupakan jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Jadi untuk menghindari risiko kematian pada ikan lele, Anda dapat memisahkan ikan lele yang berukuran besar dengan ikan lele yang berukuran kecil. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir jika ikan lele saling memakan satu sama lain.

Perhatikan Proses Penebaran Bibit

Selain memilih bibit ikan lele, Anda juga harus memerhatikan cara menyebarkan benih iklan lele. Cara menebar bibit yang baik adalah meletakkan wadah bibit pada kolam selama 15 menit hingga 30 menit dengan keadaan miring. Hal ini bertujuan agar bibit ikan lele dapat beradaptasi sendiri dan tidak stres. Kolam untuk bibit juga dibuat terpisah. Kolam bibit biasanya lebih dangkal daripada kolam ikan lele dewasa. hal ini bertujuan agar bibit dapat dengan mudah menjangkau pakan dan pernafasan. Dalam penebaran benih, akan lebih baik jika Anda lakukan di pagi atau malam hari karena waktu tersebut ikan lele cenderung lebih tenang.

Sortir Ikan Lele

Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran menggunakan bak untuk memisahkan lele berukuran besar dan kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindari ikan lele kecil dari kekurangan makanan karena kalah cepat dengan lele berukuran besar. Jika tidak dipisahkan, ikan lele ukuran kecil akan lambat dalam pertumbuhannya serta dapat mengurangi risiko ikan lele besar memangsa ikan lele kecil.

Aturan Kualitas Kolam

Warna air kolam yang baik bagi ikan lele adalah hijau karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur.  Warna hijau berarti banyak lumut di sekitar kolam. Air pada kolam ikan lele akan berubah menjadi merah ketika sudah dewasa dan siap panen. Meski ikan lele tidak suka hidup di air jernih, Anda juga tidak boleh memasukkan sembarang air ke dalam kolam karena Anda tidak akan tahu, apakah air tersebut mengandung bakteri atau parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada ikan lele.

Perhatikan Kedalaman Kolam

Air pada kolam akan berkurang karena proses penguapan sehingga Anda harus rutin menambahkan air kolam ke posisi normal. Tingkat kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam lele Anda tidak terlalu dangkal karena hanya akan membuat kondisi air dan membuat lele menjadi panas sehingga menyebabkan kematian pada lele.
Anda juga bisa menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau talas ke dalam kolam. Dengan begitu, kolam akan menjadi teduh dan dapat menyerap racun dalam kolam.

Perhatikan Pakan Lele

Biasanya, ikan lele harus diberikan makan tiga kali sehari yaitu pukul 7 pagi, 5 sore dan 10 malam. Jika Anda menemukan ikan lele aktif dan mendorongkan kepalanya, Anda bisa memberikan waktu makan tambahan. Dalam proses pakan budidaya lele, Anda dapat menggunakan pakan jenis sentrat 781-1 yang didalamnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan lele, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Dalam pemberian pakan, Anda juga tidak boleh melakukannya secara berlebih karena hanya dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat pakan yang mengendap dan tidak termakan oleh lele.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang memengaruhi jumlah produksi menurun sehingga mempersulit keberhasilan budidaya lele. Untuk pencegahan hama, Anda dapat menggunakan penghalang agar tidak ada hewan liar yang masuk ke dalam kolam. Untuk menghindari penyakit, Anda dapat memberikan obat-obatan yang tersedia di toko perikanan.

Proses Panen

Ikan lele biasanya sudah dapat dipanen setelah 3 bulan semenjak bibit lele disebar. Proses panen ikan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang layak dikonsumsi atau telah memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram atau sesuai dengan keinginan pembeli.

Paska Produksi

Sebelum Anda menebar bibit baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk mengurangi kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan kolam, Anda juga dapat mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal karena jika masih ada ikan di dalam kolam dan Anda telah menebar bibit baru, maka bibit lele baru akan habis di makan ikan lele yang siap panen tersebut.

Pemasaran dan Promosi Ikan Lele

Anda dapat menjual dengan harga per kilogram ke warung-warung makanan. Jika kualitas lele Anda sudah baik, Anda akan menjadi pemasok ikan lele terhadap warung-warung makan tersebut. Anda juga dapat mempromosikan hasil budaya ikan lele kepada keluarga, saudara, tetangga dan teman Anda. Gunakan juga digital marketing agar usaha Anda semakin berkembang.(sumber)

Komentar

Tampilkan

Terkini

-->