• Jelajahi

    Copyright © tweetup.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Recent Posts

    Potret Wajah Bekas Masker, Pahlawan Kemanusiaan Virus Korona

    TWEETUP
    Sabtu, 22 Februari 2020, 12:23 AM WIB Last Updated 2020-02-21T17:40:19Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    TWEETUP.ID - Virus yang merebak di Kota Wuhan Cina di akhir Desember 2019, lalu. Tercatat sudah menewaskan ribuan orang dan ribuan lainnya dinyatakan suspect.

    Korban dari virus yang belakangan disebut dengan nama corona atau covid 19 itu tidak hanya warga Wuhan, korbannya bertebaran di beberapa negara.

    Mengingat virus tersebut sangat mematikan, tak pelak para pejuang garis depan tidak hanya harus bermental baja tetapi mereka juga harus pasang proteksi agar dirinya tidak terjangkiti penyakit tersebut.

    Karena perjuangan itu dilakukan secara terus menerus 24 jam penuh tidak ada kata istirahat tak pelak wajah para pahlawan itu akhirnya bengap-bengap juga. Maklum harus masker selama 24 jam.

    Masker yang mereka pasang tidak hanya satu, tetapi berlapis-lapis, bayangkan betapa susahnya mereka bernapas.

    Dampaknya tidak hanya kesulitan bernapas, wajah-wajah suster dan dokter itu juga akhirnya boyok-boyok.

    Wajah-wajah para pahlawan yang rusak itu saat ini banyak bertebaran di media sosial. Selain wajahnya para pahlawan itu terlihat menjadi menyeramkan, akibat kurang tidur, wajah berkerut-kerut, bergerigi atau bintil-bintil, bahkan ada juga yang mengalami luka ditulang hidung.

    Walau demikian, para perawat penyelamat manusia dari wabah virus korona itu, tetap tersenyum. Salut untuk Anda. Mereka sepertinya puas, sudah bisa memberikan manfaat kepada kemanusiaan.

    Wajah, berkerut-kerut, tidak masalah toh nanti akan cantik kembali. Yang penting telah berbuat untuk kemanusiaan. Bagaimana dengan anda, apakah yang sudah anda perbuat demi menyelamatkan manusia dari wabah mematikan.

    Data Covid 19

    Tiongkok melaporkan 2.641 kasus baru virus korona atau COVID-19 yang terkonfirnasi dan 849 kasus baru dengan kondisi penderita cukup parah hingga Sabtu (15/2020).
    Korban meninggal akibat virus korona novel tipe baru bertambah 143 orang sehingga jumlah total korban meninggal di seluruh Tiongkok menjadi 1.523 orang.

    Di Tiongkok, dilaporkan 2.277 kasus suspek baru. Namun jumlah total dari kasus virus korona yang telah terkonfirmasi 66.492 kasus dengan kondisi penderita yang sakit parah mencapai 11.035 orang atau 18%.  

    Di Provinsi Hubei, Tiongkok, yang menjadi episentrum wabah virus korona, dilaporkan 2.420 kasus baru yang terkonfirmasi dan kasus paling banyak berada di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, yang mencapai 1.923 kasus.

    Hingga Sabtu (15/2), 107 warga Wuhan yang baru meninggal akibat virus korona dan total korban meninggal di Provinsi tercatat 139 orang. Petugas medis mengatakan korban yang tewas telah melampaui jumlah korban tewas akibat gempa di Wenchuan. 

    Deputi Direktur Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Wang Hesheng mengatakan pihak telah membuka sembilan tempat penampungan baru bagi pasien virus korona memilki gejala ringan atau bagi mereka yang suspek terinfeksi virus korona.     

    Pada jumpa pers pertama di Wuhan, Wang dan Sekjen Komisi Hubungan Legal dan Politik Pusat atau badan penegakan hukum Partai Komunis Tiongkok mengatakan mereka dikirim ke Wuhan untuk menjawab harapan publik mengenai kematian seorang dokter mata Li Wenliang akibat virus korona yang juga dikenal sebagai seorang whistle-blower soal wabah virus korona baru.        

    Pada jumpa pers, Wang mengatakan pemerintah pusat telah mengirim 217 tim medis ke seluruh provinsi yang beranggotakan 25.033 orang petugas medis profesional. Tak hanya itu, Beijing mengatakan pihaknya melibatkan 181 tim dari dokter militer ke Wuhan dan 36 tim militer ke sejumlah kota di Provinsi Hubei.      

    Wang menjelaskan besaran bantuan medis melampaui bantuan medis yang diberikan saat terjadi gempa di Wenchuan pada 2008. Ia juga berjanji dan menegaskan bahwa tak ada 'Wuhan kedua' terkait wabah virus korona.  
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    -->