Recent Posts

Mitos Kediri, Termasuk Soal Kepala Negara Takut ke Sana

TWEETUP
Minggu, 23 Februari 2020, 8:13 PM WIB Last Updated 2020-02-23T13:13:02Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Jembatan Brawijaya
TWEETUP.ID - Kediri Jawa Timur merupakan salah satu kota tertua di bumi Indonesia. Kota ini, sudah ada sejak kerajaan-kerajaan menguasai Nusantara.

Kota Kediri, dibelah oleh Sungai Berantas, dan terletak diantara Gunung Kelud dan Gunung Wilis

Sebagai kota yang lekat dengan sejarah kuno, jangan heran bila kemudian kota ini tak lekang oleh mitos. dan semua yang melingkupi mitos itu hingga kini belum juga berhasil dipecahkan.


Berikut Misteri tak terpecahkan, yang kerap melingkupi kota ini.

1. Buaya Putih di Sungai Brantas


Cerita tentang keberadaan buaya putih di aliran Sungai Brantas, sudah ada di Kota Kediri sejak zaman kerajaan kuno. Hingga sekarang, kisah itu masih menjadi misteri yang tak terpecahkan.

Dulunya, sungai Brantas menjadi salah satu sarana transportasi yang acap digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat, tidak terkecali Empu Sindok, prajurit ternama pada masa Mataram Hindu.

Menurut legendanya, cerita buaya putih yang acap memakan warga itu juga sudah ada di jaman empu sendok.

Berulang kali orang tiba-tiba kalap di sungai yang pernah ditumbali oleh Mpu Baradah saat memecah Kerajaan Kahuripan menjadi dua yakni Kerajaan Panjalu dan Jenggala sekitar tahun 1009.

Konon buaya putih penunggu Sungai Brantas ini berada pada sekitar jembatan lama Kota Kediri dan Badug Seketi di Kecamatan Kras Kabupaten Kediri.

2. Kepala Negara takut datang ke Kediri

Mitos lainnya yang berkaitan dengan batas wilayah Kediri-Jenggala yaitu sungai Brantas mengatakan jika ada pemimpin atau tokoh masyarakat menyeberangi sungai Brantas maka pemimpin tersebut luntur pamornya.

Mitos ini muncul karena beberapa kejadian yang terjadi ketika seorang tokoh dari timur sungai Brantas atau sebaliknya menyeberang untuk menyerang lawannya, maka tokoh tersebut akan kalah.

Mitos ini berkembang dalam ruang lingkup yang lebih besar, bahkan seorang kepala Negara atau presiden, jika menyeberangi Sungai Brantas maka pemimpin tersebut akan kalah dalam pertarungan politik dan akhirnya lengser jabatannya.

Konon ini akibat kutukan Kartikea Singha suami Ratu Shima yang juga penguasa Kerajaan Kalingga pra Mataram Hindu abad ke-6 di Keling Kepung Kabupaten Kediri. Yang berisi “siapa kepala negara yang tidak suci benar masuk wilayah Kota Kediri maka dia akan jatuh.”

3. Ramalan Jayabaya Terbukti

Ramalan jayabaya atau Jangka Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh jayabaya, raja kerajaan kediri. Asal usul utama Serat Ramalan Jayabaya dapat dilihat pada Kitab Musarar yang digubah oleh Sunan Giri Prapen.

Hingga kini banyak ramalan dari Raja Jayabaya yang telah terbukti. Diantaranya adalah tanah Jawa berkalung besi yang artinya tentang rel kereta api yang kini mengelilingi tanah Jawa. berikutnya yakni penjajahan Jepang yang tertulis dengan bahasa Jawa ‘kejajah sakumur jagung karo wong cebol’.

Pada era saat ini Jangka Jayabaya yang terkenal di Nusantara ini terus terbukti dalam kenyataan. Tak sedikit pula yang terus mempelajari dan mengartikan secara bahasa ramalan Raja Jayabaya.

4. Piramida terpendam di Gunung Klothok

Gunung Klothok
 
Didalam perdebatan hingga kini belum terbuktikan bahwa konon sebuah piramida atau candi berbentuk tumpukan batu terpendam di kawasan Gunung Klothok dan Maskumambang. Secara kasat mata bentuk gunung dilihat dari kejauhan menyerupai bentuk sebuah piramida.

Gunung Klothok memiliki sebuah gua yang bernama Selomangleng yang dulunya digunakan sebagai tempat pertapaan. Sedangkan Maskumbang merupakan benteng pertahanan yang digunakan sebagai markas prajurit Kerajaan Kediri yang kini menjadi markas Brigif Mekanis 16 Wirayudha.

Tim studi Bencana Katastropika Purba menduga seni bangunan yang terpendam di Gunung Klothok merupakan peninggalan pra sejarah yang menyerupai candi. Namun hingga saat ini masih menjadi mitos dan belum terbukti secara fakta.

5. Orang Lamongan Dilarang Menikah dengan orang Kediri

 Sudah lama terdengar memang dimana ada sebuah mitos lama di Lamongan mengenai sebuah pernikahan. Yakni orang Lamongan dilarang menikah dengan orang Kediri. Mitos ini berasal dari cerita Adipati Kediri yang memiliki putri kembar Dewi Andanwangi dan Dewi Andansari yang berkeinginan dinikahkan dengan putra kembar Bupati Lamongan.

Namun rencana besanan itu gagal dan berakhir pada peperangan yang menyebabkan meninggalnya Bupati Lamongan. Sebelum meninggal, Bupati Lamongan mengutuk bahwa anak cucunya tidak boleh menikah dengan orang kediri.

Itulah 5 cerita misteri tentang Kediri yang disarikan dari berbagai sumber, tidak terkecuali AGTVnews.com.

Komentar

Tampilkan

Terkini

-->